JEJAK. CO, Sumenep – Memasuki tanam tembakau, petani berharap ada regulasi yang bisa melindungi nasib petani. Hal itu muncul dalam laporan hasil serap aspirasi atau reses dari Fraksi NasDem Hanura Sejahtera DPRD Sumenep.
Dari berbagai aspirasi yang ditampung anggota DPRD Fraksi NasDem Hanura Sejahtera, masyarakat berharap nasib petani diperhatikan.
Pertanian sebagai sumber mata pencaharian mayoritas masyarakat Sumenep membutuhkan jangkauan pasar yang lebih luas dan berkelanjutan. “Oleh karena itu, Fraksi Nasdem Hanura Sejahtera berharap adanya regulasi yang menjamin kesejahteraan petani tembakau,” kata Akis Jasuli, Ketua Fraksi NasDem Hanura Sejahtera DPRD Sumenep.
Berdasarkan hasil reses yang dilaksanakan anggota fraksinya, jumlah nikah dini di Sumenep ternyata masih banyak. Oleh karena itu, fraksinya mendorong agar pemerintah peka dengan meningkatkan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
“Masalah kesehatan, kami atas nama Fraksi NasDem Hanura Sejahtera meminta agar kartu kesehatan gratis seperti BPJS yang dibiayai pemerintah dapat siberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Akis Jasuli.
Hampir sama dengan hasil reses sebelumnya, masalah jalan rusak di sejumlah daerah juga menjadi topik yang dominan saat anggota dewan melaksanakan serap aspirasi.
“Setiap kali reses, warga selalu meminta perbaikan jalan rusak dan pelebaran jalan. Masalah infrastruktur ini selalu muncul setia kali reses. Warga juga berharap pembangunan drainase terutama yang asa di wilayah kota agar tidak terjadi banjir,” ucapnya.
Menurut Akis, hasil reses yang disuarakan oleh masyarakat itu akan sia-sia jika pemerintah mengabaikannya. Karenanya, politik muda itu berharap agar pemerintah memperhatikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.
“Semoga reses yang kami laksanakan menjadi rujukan dalam penyusunan program pemerintah. Sehingga program yang bersumber dari APBD benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat,” harapnya. (rei)