JEJAK.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur diminta prioritaskan aspirasi masyarakat dalam menyusun anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Hal itu disampaikan Juru Bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Ach Naufil MS. Menurutnya, aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada para wakil rakyat saat melakukan serap aspirasi atau reses beragam. Mulai dari pembangunan infrastruktur, pelayanan pemerintahan, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.
Dari berbagai bidang tersebut, masih banyak yang harus dibenahi oleh pemerintah. Terutama masalah infrastruktur, seperti perbaikan jalan, drainase, dan penerang jalan umum atau PJU.
Selain itu, minimnya sarana dan prasarana alat kesehatan di Puskesmas Kepulauan yang berdampak kepada penanganan pasien yang tidak maksimal, juga menjadi keluhan warga.
“Sejumlah masalah tersebut butuh keseriusan pemerintah yang dituangkan dalam program APBD,” kata Naufil.
Politisi muda dari daerah pemilihan (dapil 3) itu juga menyinggung masalah bantuan sosial atau baksos guru ngaji yang saat ini dianggarkan sebesar Rp 1,2 juta. Masyarakat berharap insentif guru ngaji di pelosok desa merata dan kesejahteraan guru madrasah diniyah ditingkatkan.
“Kami mengapresiasi upaya pemerintah mensejahterakan guru ngaji yang menjadi garda terdepan menjaga moralitas anak-anak kita, namun program tersebut diharapkan merata,” ujar Naufil.
“Kami atas nama Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Sumenep mengharap pemerintah agar memprioritaskan segala bentuk aspirasi masyarakat, karena segala bentuk aspirasi dan usulan merupakan kebutuhan mendasar,” harapnya.
Pihaknya juga berharap, hasil reses atau serap aspirasi masyarakat betul-betul diperhatikan dan menjadi bagian dari perencanaan daerah dalam merumuskan program dalam APBD. (rei)