JEJAK.CO – Perhatian Bupati Sumenep Achmad Fauzi terhadap guru ngaji cukup besar. Selama memimpin kota keris ini, ia telah mengucurkan dana miliran rupiah untuk membalas jasanya.
Perhatian Bupati Sumenep Achmad Fauzi kepada guru ngaji dituangkan dalam kebijakan berupa bantuan sosial (bansos). Berkat kebijakannya, setiap guru ngaji mendapat bansos dari Pemerintah Kabupaten Sumenep sebesar Rp 1,2 juta.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, bansos guru ngaji yang disediakan setiap tahun sebagai wujud penghargaan atas jasanya yang telah menjaga moralitas anak bangsa secara istikamah. Selain itu, guru ngaji juga berperan sebagai penetralisir perkembangan zaman, mengarahkan anak- anak menjadi manusia yang lebih baik.
“Kontribusi besar guru ngaji adalah memberantas buta aksara dan tempat konsultasinya masyarakat,” kata Bupati Fauzi, Selasa (7/3/2023).
Di tengah banyaknya beban yang dipikul guru ngaji itulah, Bupati Fauzi ingin pemerintah hadir memperhatikan kesejahterannya. Sebab jasa mereka tak terhitung nilainya terhadap perkembangan bangsa ini.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemkab Sumenep Kamiluddin mengatakan, selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Achmad Fauzi dan Nyai Dewi Khalifah telah mengucurkan dana sebesar Rp 6,7 miliar untuk bansos guru ngaji. Setiap guru ngaji mendapat bantuan sosial sebesar Rp 1,2 juta.
Pada tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Sumenep memberikan bansos kepada 1.660 guru ngaji, dengan total anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.
Tahun 2022, Bupati Fauzi memberikan perhatian yang lebih dari sebelumnya. Dia mengucurkan anggaran sebesar Rp 2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji.
Sedangan pada tahun anggaran 2023, bansos guru ngaji kembali dianggarkan sebesar Rp 2,4 miliar lebih. Bansos itu diberikan kepada 2.025 guru ngaji.
“Jadi total guru ngaji yang tercover bansos selama tiga tahun terakhir sebanyak 5.702 orang dengan total anggaran Rp 6,7 miliar,” ungkap Kamil, sapaan akrabnya.
Penulis: Ahmad Ainol Horri