BPRS Bhakti Sumekar Siapkan ATM Bersama – Jejak

logo

BPRS Bhakti Sumekar Siapkan ATM Bersama

Senin, 10 Mei 2021 - 12:27 WIB

4 tahun yang lalu

Saat ini BPRS Bhakti Sumekar menunggu izin dari BI untuk meluncurkan ATM Bersama (Foto : Haryono)

SUMENEP, Jejak.co – Untuk meningkatkan layanan bagi nasabah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar sedang mempersiapkan layanan ATM Bersama.

Selama ini, bank milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ini ini memiliki 33 Unit mesin ATM, di antaranya 27 di daratan termasuk Pamekasan dan Jember. Sedangkan 6 unit mesin ATM lainnya berada di wilayah kepulauan Sumenep.

Direktur Operasional BPRS Bhakti Sumekar Hairul Fajar mengatakan, pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Program yang saat ini sedang dalam proses adalah layananan ATM Bersama.

Program tersebut telah diproses sejak tahun lalu. Bank Indonesia (BI) telah meminta beberapa persyaratan yang sebelumnya belum dilengkapi.

“Sebenarnya targetnya 2020, namun karena kelengkapan dokumen yang diminta oleh BI belum memenuhi syarat harus ditambah, maka kita tambah. Mudah-mudahan di tahun 2021 bisa terealisasi ATM bersama,”ungkap Fajar.

Fajar menambahkan, saat ini pihaknya menunggu keluarnya izin dari BI. “Setelah keluar izinnya akan kami luncurkan. Dengan demikian, nasabah BPRS Bhakti Sumekar bisa transaksi dimana saja,”imbuhnya.

Di sisi lain, capaian BPRS Bhakti Sumekar terus mendapat apresiasi dari semua pihak. Terbukti, nasabah bank ini terus meningkat.
Apalagi semenjak Pemkab Sumenep memberikan kesempatan BPRS Bhakti Sumekar sebagai kantor bayar gaji maupun tambahan penghasilan lainnya.

“Angka keragaannya terlihat bertambah. Kepercayaan masyarakat semakin meningkat,” ujar Fajar.

Direktur Operasional BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar (Foto : Ist.)

Kendati demikian, di tengah pandemi Covid-19, target yang harus dicapai, kata Fajar, cukup berat. Sebab, usaha masyarakat menurun, terutama pedagang kaki lima (PKL) di pasar, sehingga menyisihkan untuk menabung berkurang.

“Kemudian sejak PJJ (pembelajaran jarak jauh) juga menyebabkan tabungan siswa juga berkurang. Pandemi ini sangat berpengaruh,” pungkasnya.

Penulis : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya