Belum Ada Kabar Pembelian, Petani Tembakau Sumenep Khawatir – Jejak

logo

Belum Ada Kabar Pembelian, Petani Tembakau Sumenep Khawatir

Senin, 17 Agustus 2020 - 11:23 WIB

4 tahun yang lalu

Petani tembakau was-was karena belum ada pabrikan yang menginformasikan pembelian musim ini (Foto: Jejak.co)

Jejak.co – Petani tembakau pada musim tanam 2020, sejak awal khawatir, apalagi sampai sekarang gudang yang siap beli di Kabupaten Sumenep belum jelas.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sumenep Kiai Thalabuddin kepada Jejak.co menceritakan bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan setempat pernah mendatangkan pihak pabrikan. Ingin tahu informasi terget pembelian tembakau dari masing-masing gudang.

Waktu itu, lanjutnya, pihak pabrikan tidak ada yang menentukan pembelian tembakau karena dalam masa pandemi Covid-19. “Jadi petani di Madura ragu menam lagi kala itu,” kata Kiai Thalabuddin, Kamis malam (13/8/2020).

“Juli, pabrikan mengaku belum ada perintah untuk beli tembakau,” imbuhnya.

Baru pada Senin, 10 Agustus 2020, PT. Djarum datang ke Sumenep dan menginformasikan akan membeli tembakau Madura dengan kualitas baik sebanyak 9.000 ton yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan dan Sampang.

PT. Djarum mau beli tembakau murni Madura dan kualitas baik, yakni tembakau tegal dan gunung yang tidak dicampur tembakau lain. Namun pabrikan yang satu ini tidak menetukan kuota pembelian di masing-masing kabupaten. Jika tembakau kualitas tinggi lebih banyak di Sumenep, maka jumlah pembelian banyak di Sumenep. Kalau di Pamekasan yang lebih banyak tembakau kualitas baik, akan banyak beli di Pamekasan.

“Pihak pabrikan akan membeli kualitas,” ujarnya.

Selain Djarum, belum ada pabrikan yang menginformasikan melakukan pembelian. Bahkan PT. Bentoel sudah menyatakan tidak akan membeli tembakau di Madura pada musim tanam 2020.

Kendati sudah menginformasikan pembelian tembakau Madura, namun pihak Djarum belum menentukan harga. Pabrikan ini, katanya masih akan melihat kualitas tembakau.

Pihaknya kemudian berharap pada pemerintah agar memantau harga tembakau di musim tanam tahun ini.

“Kalau ada penurunan harga harus ada pemberitahuan terlebih dahulu minimal dua sampai satu minggu sebelumnya,” pintanya.

“Jangan sampai penurunan harga tembakau tiba-tiba, karena akan membuat petani dan pengepul merugi,”

Masalah lain yang menghantui petani soal kualitas tembakau. Hal itu disebabkan turunnya hujan pada Senin malam (10/8/2020.

“Kalau merata akan mempengaruhi kualitas tembakau,” terang Kiai Thalabuddin saat ditanyak kualitas tembakau musim ini.

Sementara, biaya produksi tembakau musim ini sebesar Rp 45 ribu. Kalau harga jual petani terjual seharga itu maka petani tidak dapat hasil. Karena hanya cukup untuk biaya produksi dan upah kerja selama musim tembakau.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikulturan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep Arif Firmanto saat dihubungi melalui telpon selulernya belum bisa memberikan informasi perniagaan tembakau di Kota Keris ini.

Penulis : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya