JEJAK.CO, Sumenep – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Sumenep melakukan demonstrasi di kantor PT. Garam Persero, Kalianget, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (10/1/2021).
Demo yang bertepatan dengan Hari Pahlawan itu mengkritisi keberadaan PT Garam yang berkantor pusat di Sumenep. Para aktivis bintang 9 ini menilai PT Garam belum memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan petani garam.
Oleh karena itu, PC PMII Sumenep menuntut PT Garam sebagai perusahaan negara untuk menyelesaikan persoalan garam rakyat yang selama ini belum teratasi, di antaranya masalah harga yang murah, kualitas dan serapan.
Atas masalah tersebut, PT Garam harus memberikan solusi terkait murahnya harga dan membantu meningkatkan kualitas garam. Selain itu, PT Garam juga harus membantu menyerap garam rakyat.
Qudsiyanto, Ketua PC PMII Sumenep menilai kehadiran perusahaan plat merah milik negara seharusnya memberi dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sumenep.
“Selama 67 tahun PT. Garam ini hanya mengeruk saja, tidak membantu,” kata Qudsi, sapaan akrabnya pada awak media.
Qudsi menyayangkan, kehadiran perusahaan negara tersebut selama ini belum menjadi partner dalam peningkatan kesejahteraan petani garam.
” PT. Garam jangan hanya memproduksi sendiri, lalu dia seenaknya ada di Sumenep,” sambungnya.
Qudsi membeberkan, dari 1.967 hektar lahan yang tersebar di 11 kecamatan penghasil garam di Sumenep, tahun ini hanya mampu memproduksi 57.753 ton garam atau 30 persen dari target 192.947 ton garam.
Sedangkan harga garam musim ini hanya Rp 500 ribu per ton, untuk kualitas 1. Sedangkan kualitas 2 dan 3 seharga Rp. 350-400 ribu per ton.
Sementara itu, Indra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan PT. Garam mengaku telah memfasilitasi petani garam melalui pembentukan koperasi secara nasional, khususnya di Kabupaten Sumenep.
“Kita sudah menggandeng koperasi, kenapa tidak petaninya secara individu. Sebab kita berharap koperasi ini mencetak ekosistem pegaraman nasional yang baik,” ucapnya.
“Koperasi-koperasi disini yang berkerja sama dengan kita, nanti kita beri edukasi bagaimana tata cara bikin garam yang baik. Diharapkan nanti bisa menghasilkan garam setara industri,” imbuhnya.
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri