PAMEKASAN, Jejak.co – Perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur terhadap santri sangat luar biasa. Bupati Baddrut Tamam menunjukkan perhatiannya dengan menjadikan program prioritas, yakni beasiswa santri.
Program beasiswa ini telah berjalan sejak dua tahun lalu. Realisasi program beasiswa santri, Pemkab Pamekasan bekerjasama dengan sekitar 60 pondok pesantren di bumi Gerbang Salam.
Sejak diprogramkan, tercatat 6.502 santri atau siswa sebagai penerima beasiswa dari program bupati muda dan enerjik tersebut.
Untuk tahun 2020, kuota penerima beasiswa santri sebanyak 1.652 orang. Tahun 2021 Pemkab Pamekasan menaikkan jumlah penerima menjadi 2.000 santri. Artinya, sejak tahun pertama hingga tahun ini, penerima beasiswa santri secara keseluruhan mencapai 8.502 orang.
Santri yang tercover sebagai penerima bantuan beasiswa tidak hanya mendapat ilmu agama di pesantren. Dalam program beasiswa, santri juga diberi tambahan materi umum lainnya, antara lain pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan keterampilan wirausaha.
Pemkab Pamekasan mendesain program beasiswa dengan membekali ilmu agama dan pengetahuan umum guna mewujudkan generasi bangsa yang kuat dengan bekal akhlak yang baik serta keterampilan yang memadai.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setdakab Pamekasan Halifaturrahman mengatakan mengapa pemerintah menaikkan kuota beasiswa santri. Menurutnya, dasar menaikkan jumlah penerima beasiswa santri karena program tersebut dibutuhkan para santri dan tentu banyak manfaatnya.
Program beasiswa santri ini tidak hanya menyedot perhatian masyarakat Pamekasan. Pemerintah dari luar Madura banyak yang tertarik dengan inovasi Baddrut Tamam itu. Terbukti, sejumlah daerah melakukan study banding tentang program beasiswa santri ke Pamekasan.
Halifaturrahman lebih lanjut menjelaskan, seleksi calon penerima beasiswa santri akan dilakukan setelah tahun ajaran baru. Diperkiraan, seleksi tersebut akan dilaksanakan Juli 2021.
Seperti tahun sebelumnya, kriteria dan persyaratan penerima beasiswa santri adalah lulusan SD/MI sederajat yang hendak melanjutkan ke jenjang pendidikan di pondok pesantren.
“Sementara, kategori santri yang diberi beasiswa adalah mereka yang secara ekonomi tidak mampu. Kedua, mereka hafal Quran. Ketiga, mereka memiliki prestasi,” imbuhnya.
Menyikapi program beasiswa, Wakil Ketua DPRD Pamekasan Syafiuddin mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya pemerintah daerah untuk membantu warga yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke pesantren.
Politisi muda ini juga menambahkan bahwa program tersebut sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, pihaknya berharap kuota beasiswa santri terus bertambah. “Karena warga yang kurang mampu sangat membutuhkan program ini,” pungkasnya.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri