JEJAK.CO, Sumenep – Wakil Bupati Sumenep Nyai Hj Dewi Khalifah menyebutkan, terdapat 25 desa yang tersebar di 5 kecamatan yang berada di garis kemiskinan ekstrim.
“Perlu perbaikan ekonomi di 5 kecamatan, 25 desa kemiskinan ekstrim,” terangnya kepada awak media usai mengikuti rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Senin (13/6/2022).
Berdasarkan, keterangan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep Yayak Nurwahyudi pada Januari 2022 lalu, 5 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Arjasa, Batang-Batang, Pragaan, Lenteng dan Kecamatan Sapeken
Nyai Eva, panggilan akrab Hj Dewi Khalifah puluhan desa yang berada di garis kemiskinan ekstrem menjadi perhatian khusus Pemkab Sumenep.
Pemerintah akan melakukan serangkaian kebijakan yang dapat mendorong peningkatan ekonomi guna mengentaskan kemiskinan ekstrem. Di antaranya mendorong pengembangan desa wisata di desa yang mengalami kemiskinan ekstrem.
“Misalnya ada kecamatan yang kita jadikan desa edukasi atau ada desa yang kita dorong menjadi desa wisata,” katanya.
Berikutnya kata dia, Kabupaten Sumenep memiliki banyak komoditas untuk diolah menjadi produk UMKM yang merupakan salah satu elemen penting dalam ekosistem bisnis pariwisata. Oleh karena itu, pemerintah berjanji memberikan fasiltas yang dapat menopang eksistensi produk UMKM.
“Nanti kita coba bantu membranding potensi 5 kecamatan ini dengan keunggulan yang berbeda. Sehingga diharapkan kecamatan bisa saling bersinergi untuk menjadi desa wisata di Kabupaten Sumenep,” urainya
Namun demikian, pihaknya menyadari bahwa pada setiap kebijakan yang mengarah terhadap perbaikan ekonomi tidak bisa tercapai apabila hanya dibebankan kepada pemerintah, tanpa adanya keterlibatan publik pada setiap prosesnya.
Untuk itulah pihaknya mengajak semua pihak untuk bersinergi termasuk swasta, sebagai wujud nyata dari implementasi gotong-royong di dalam pembangunan negara. Ia juga berjanji akan meminta seluruh jajaran OPD (organisasi perangkat daerah) untuk menjadi fasilitator atau menjembatani kolaborasi semua pihak.
“Kegiatan ini bukan hanya tanggung jawab Pemkab Sumenep saja tetapi kami juga mencoba untuk berkoordinasi dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, melibatkan faunding,” tandasnya.
Pihaknya, juga berharap masyarakat di 5 kecamatan itu jangan berkecil hati dan tetap menanamkan kepercayaan dengan semangat memperbaiki ekonomi. Sebab Pemkab Sumenep akan selalu hadir pada setiap kesulitan yang dihadapi masyarakat.
“Yang terpenting masyarakat harus berikhtiar dan tidak berputus asa karena banyak potensi kawasan Sumenep yang bisa kita kembangkan dan itu sangat prospek untuk kita tingkatkan mutunya sehingga menjadi potensi,” harapnya.
Penulis : Thofu
Editor : Ahmad Ainol Horri