Jejak.co-Setiap tahun, Yayasan Al-Hidayah Sumenep mendapat jatah kambing kurban dari Yayasan Dana Sosial Al-Falah ( YDSF) Jawa Timur.
“Ini setiap tahun kita dapat jatah sepuluh dari YDSF. Nanti ini akan didistribusikan kembali ke wilayah Batuputih, Kalianget, dan Bluto,” jelas Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Hidayah Sumenep, Amirullah, Sabtu (10/8/2019)
Perihal rencana pendistribusian 10 kambing tersebut sifatnya tidak tentu. “Lembaga bisa, perorangan juga bisa. Asal ada masyarakat yang akan menerima daging kurbannya. Yang penting, nanti itu kan ada dokumentasinya,” terangnya.

Kambing kacang hitam milik Yusril Yeremia (Siswa SMPIT Al-Hidayah) diterima langsung oleh panitia kurban, Sabtu pagi (10/8/2019)
Selain itu, lanjut Ustaz Amir sapaan akrabnya, tahun ini ada sekitar 18 ekor kambing kurban dan 3 ekor sapi dari wali murid dan masyarakat sekitar. Mengalami penurunan, tahun kemarin sapi 4 ekor dan kambing 27 ekor.
Beda dengan jatah yang dari YDSF, 21 hewan kurban dari wali murid dan masyarakat ini menurut keterangannya akan disembelih di halaman Al-Hidayah setempat. “Ya, itu nanti akan disembelih di sini. Itu kan program yayasan,” imbuh Ustaz Amir yang tahun ini ditunjuk sebagai penanggungjawab bursa kurban Yayasan Al-Hidayah.
Pihaknya menyatakan bahwa hal penerimaan dan penyembelihan hewan kurban ini adalah dalam rangka memfasilitasi wali murid serta masyarakat sekitar yang ingin berkurban agar menyalurkan kurbannya di Yayasan Al-Hidayah Sumenep yang berlokasi di Jalan Siwalan Gang 3 Pangarangan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Nanti guru-guru, semua karyawan, dan seluruh murid SDIT dan SMPIT Al-Hidayah dapat semua dagingnya. Terus juga masyarakat sekitar, dan jamaah pengajian yang dilaksanakan di sini. Teknisnya, ya, nanti masing-masing dapat kupon, untuk lalu diparani ke sini,” ungkapnya.

Truk Khusus: alat transportasi yang digunakan untuk mendistribusikan kambing kurban YDSF di halaman SMPIT Al-Hidayah Sumenep
Untuk sosialisasi, lanjutnya, selain disampaikan di sekolah, juga disebarkan melalui tulisan-tulisan, pamflet, rekaman dan segala macamnya di WhatsApp, di Facebook, Instagram. “Termasuk di Youtube juga ada, namanya TV Al-Hidayah,” beber Amirullah.
Pihaknya sangat bersemangat dalam hal pelaksanaan ibadah kurban ini, mengingat semangat dan ketulusan Ibrahim ketika menerima perintah nazar di luar nalar.
“Betapa beliau saja, Nabi Ibrahim, mau mengorbankan nyawa anaknya, Ismail. Walaupun nanti akhirnya kan diganti, kan,” ucapnya takjub. “Nah, bagaimana kita dan masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk berkurban, berkurban. Karena kesempatan ini hanya satu tahun sekali, belum tentu usia kita nyampek ke tahun selanjutnya,” pungkasnya. (don/yon)