JEJAK.CO, Sumenep – Untuk melahirkan anak didik yang mandiri, berwawasan global, memiliki rasa saling menghormati, gotong royong, Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 2 Sumenep akan melaksanakan program Sekolah Perundungan.
Rencananya, program tersebut akan dibuka antara minggu kedua atau ketiga November 2021.
“Program Sekolah Perundungan ini merupakan program di sekolah penggerak untuk menciptakan sekolah berkarakter Pancasila,” terang Kepala SMPN 2 Sumenep, Nanik Mujiati saat ditemui di kantornya, Rabu (15/9/2021).
Nanik kemudian menambahkan bahwa tujuan program Sekolah Perundungan juga untuk menumbuhkan rasa silih asih, silih asah dan silih asuh serta saling menghormati bagi anak didik.
Program Sekolah Perundungan penting untuk dilaksanakan karena kasus perundungan di lingkungan sekolah marak. Tak terkecuali di SMPN 2 Sumenep, juga ditemukan siswa yang menjadi korban perundungan.
Orang tersebut, kata Nanik, tidak mau belajar. Setelah ditelusuri, dia menjadi korban perundungan secara visual pada saat belajar di bangku sekolah dasar (SD). Selain itu, juga karena faktor kasih saying dari orang tua.
Perundungan sangat berbahaya karena akan merusak mental siswa, dan mengakibatkan kecerdasan anak terganggu bahkan bisa takut untuk sekolah.
“Kadang-kadang anak tidak mau sekolah karena di sekolah dibully temannya. Ini ndak boleh,” ujarnya.
Nanik kemudian menambahkan bahwa tujuan program Sekolah Perundungan juga untuk menumbuhkan rasa silih asih, silih asah dan silih asuh serta saling menghormati bagi anak didik.
Dalam program Sekolah Perundungan ini, SMPN 2 Sumenep akan memilih 30 siswa melalui program RUT (riset unggulan terpadu). Mereka akan mewakili siswa yang lain sebagai agen di lingkungan sekolah.
Sebanyak 30 siswa yang terpilih sebagai agen, lanjutnya, akan diberi materi tentang cara menghadapi kasus perundungan.
“Kalau Dia (siswa yang jadi agen) tidak bisa menyelesaikan kasus perundungan yang terjadi pada temannya, maka melaporkan kasus yang ada di antara teman-temannya kepada guru BK,” ungkapnya.
Program Sekolah Perundungan ini berada di bawah pengawasan guru BK dan guru umum yang telah selesai mengikuti diklat secara daring. BK itu membawahi 6 guru BK lainnya dan 4 guru kesiswaan.
Penulis : RIfand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri