Jejak.co – Meski tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah, warga Sumenep, Madura, Jawa Timur bangun jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana ratusan juta. Bangunan tersebut dimulai sejak awal Februari 2020.
Jembatan antardesa itu berada di Dusun Tolasan, Desa Grujugan, Kecamatan Gapura. Sejak dibangun, jembatan yang menghubungkan dengan Desa Longos itu tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Jembatan tersebut hanya terbuat dari kayu dan bambu. Sejak lama, kondisinya sangat memprihatinkan, sebab sebagian bambu dan kayu sudah mulai terlihat lapuk. Sementara jurang di jembatan itu mencapai sekitar 9 meter.
Kendati demikian, jembatan tersebut tetap dilewati pejalan kaki maupun sepeda motor. Sebab, jika tidak melewati jembatan itu harus muter hingga jarak kurang lebih 5 kilometer.
Karena kondisi jembatan semakin mengkhawatirkan, warga akhirnya memutuskan untuk membangun jembatan tersebut meski tidak ada bantuan dari pihak pemerintah. Warga terkesan nekat bangun jembatan karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, diperkirakan mencapai rarusan juta.
Jibnu, salah satu tokoh masyarakat di Desa Grujugan menceritakan proses pembangunan jembatan sejak awal hingga sekarang. Dirinya bersama warga sepakat membangun jembatan dengan biaya sukarela dari warga sekitar.
Selain itu, ia bersama warga lain juga mengumpulkan dana dari para dermawan yang ada di wilayah Sumenep. Kebanyakan, orang yang nyumbang tidak berbentuk uang tunai melaikan menyediakan material bangunan.
“Sejak dibangun, banyak yang nyumbang semen, batu, sebagian juga tanah. Ada pula yang memberi uang untuk bangunan tersebut,” cerita Jibnu.
Pekerja bangunan ini semuanya gratis. Bahkan mereka rela membawa makanan sendiri ke lokasi, “ada yang pulang ke rumahnya ketika waktunya makan siang. Jadi semuanya murni gotong royong,” paparnya.
Apakah semua material bangunan sudah cukup? Jibnu mengungkapkan bahwa kebutuhan bangunan jembatan sangat terbatas, bahkan dipastikan lebih separuh belum ada. Namun warga tetap melanjutkan pembangunan dengan sisa material yang ada.
“Sekarang masih bangun tangga jembatan. Materialnya masih banyak yang belum ada. Semoga ada yang nyumbang lagi,” jawabnya saat ditanya material bangunan.
Oleh karena itu, phaknya berharap dukungan dari semua pihak untuk menuntaskan bangunan tersebut. “Bantuan dari semua pihak sangat kami harapkan, terutama dari pemerintah. Kami sebenarnya sering mengajukan pembangunan jembatan ini, tapi katanya tidak bisa menggunakan APBD harus dari pusat,” pungkas Jibnu penuh harap.
Penulis : Ahmad Ainol Horri