UNUSIA Menyiapkan Bentuk Islam Nusantara Seutuhnya – Jejak

logo

UNUSIA Menyiapkan Bentuk Islam Nusantara Seutuhnya

Minggu, 15 September 2019 - 07:38 WIB

5 tahun yang lalu

Orientasi Akademik dan Stadium General UNUSIA Jakarta

JEJAK.CO-Fakultas Islam Nusantara UNUSIA Jakarta bekali mahasiswa baru pada orientasi akademik dan stadium general. Pada kesempatan kali ini, civitas akademika kampus mengangkat tema “Menemukan dan Menyusun Peta Peradaban Islam Nusantara”.

Duduk sebagai pemateri dalam stadium general adalah Dr Ahmad Suaedy, Dekan Fakultas Islam Nusantara, Dr M Adib Misbachul Islam, serta Zainul Milal Bizawie, Direktur Islam Nusantara Center. Kegiatan dimaksud bertempat di Aula Kampus I UNUSIA Jakarta, Lantai IV, Jumat (13/09/2019)

Dalam pengantarnya, Ahmad Suady menyampaikan bahwa studi Islam Nusantara termasuk kajian unik yang banyak menyita perhatian masyarakat secara umum. Maka sebagai lembaga akademik tentu bertanggung jawab untuk mengungkap segala hal di balik istilah Islam Nusantara, mulai dari sejarah utuh tentang Islam di nusantara beserta para tokohya, karya-karya dan peninggalannya, hingga nilai-nilai ajarannya secara utuh.

“Pada kesempatan kali ini, kita sengaja angkat tema “Menemukan dan Menyusun Peta Peradaban Islam Nusantara. Kita sedang menyiapkan bentuk Islam Nusantara seutuhnya yang selama ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas. Maka tugas kita bersama ke depan adalah melakukan riset yang mendalam tentang sejarah, karya-karya, hingga pemikiran tokoh-tokoh nusantara itu sendiri,” tegas Suady dalam prolognya.

Pihaknya mencontohkan Pangeran Diponegoro sebagai Karl Maxnya nusantara yang belum terungkap secara utuh oleh sejarah,  perjuangan dan pemikiran-pemikirannya. Baginya, nusantara memiliki segala apa yang dimiliki oleh bangsa-bangsa lain.  “Kita mesti percaya diri, mengungkap dan menawarkan pemikiran para leluhur kita,” sambung Suady.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Zainul Milal Bizawie. Pihaknya menegaskan bahwa Islam Nusantara adalah suatu grend model keberislaman yang perlu dikemukakan wujud konkretnya. Sehingga menurutnya, kajian tentang filologis, manuskrip, tentang cerita rakyat menjadi objek penting dalam proses penelitian tentang Islam Nusantara.

“Studi tokoh, studi naskah, studi pemikiran, jaringan ulama, jaringan keilmuan, manuskrip bahkan cerita rakyat menjadi salah satu objek penelitian kita ke depan. Sehingga akan disusun secara sistematis role model Islam Nusantara secara utuh, mulai dari sumber, paradigma hingga penerapannya,” lugas Direktur INC ini.

Lebih rinci, M Adib Misbachul Islam meparkan bahwa studi tokoh dan studi naskah merupakan pokok penelitian yang sangat diminati oleh akademisi Islam Nusantara. Pihaknya menuturkan bahwa ada banyak penginggalan dan karya-karya ulama nusantara yang belum diekspos bahkan belum tersentuh.

“Studi tokoh dan studi naskah sangat menarik. Banyak karya-karya ulama kita yang belum dipublikasikan, bahkan belum ditemukan. Maka tugas kita adalah mengungkap kekayaan-kekayaan itu semua yang belum diperhatikan oleh selain akademisi Islam Nusantara” tutur M Adib.

“Naskah dan manuskrip ulama kita dapat ditemukan secara mudah di beberapa tempat. Di daerah yang  masih bersentuhan dengan kesunanan, di daerah-daerah kerajaan, di lembaga pendidikan pesantren dan di temapat-tempat bersejarah lainnya,” sambung filolo Islam, M Adib.

Jurnalis : Mazdon
Editor    : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya