Unjuk Rasa, Ini Tuntutan Pengusaha Rokok Lokal dan Buruh Pamekasan – Jejak

logo

Unjuk Rasa, Ini Tuntutan Pengusaha Rokok Lokal dan Buruh Pamekasan

Selasa, 31 Agustus 2021 - 20:19 WIB

3 tahun yang lalu

Ratusan warga, pengusaha rokok lokal dan buruh di Pamekasan berunjuk rasa di depan kantor DPRD Pamekasan (Foto/Fahrurrosyi)

JEJAK.CO, Pamekasan – Ratusan warga, pengusaha rokok lokal dan buruh unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pemaksan, Selasa (31/08/2021).

Peserta aksi yang terdiri dari kaula muda dan orang tua itu menuntut beberapa hal termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) buruh dan petani yang hingga kini belum juga cair. Mereka juga mengaku tidak terima dengan kenaikan tarif cukai hingga 2,5 persen.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi Zaini mengatakan, pihaknya membawa sedikitnya tiga tuntutan yang merupakan keluhan dari para buruh dan pengusaha rokok lokal.

“Pertama kami menolak terbentuknya satgas atau agen informasi pemburu rokok ilegel di desa-desa yang tersebar di 13 kecamatan se- Pamekasan. Oleh karena itu satgas pemburu rokok ilegal di Pamekasan kami minta untuk dibubarkan,” terangnya.

Kedua, meraka menolak kenaikan cukai pita rokok. Menurutnya, kenaikan tersebut akan memicu banyaknya perusahaan rokok lokal yang bakal gulung tikar.

“Kami meminta kepada DPRD agar mengkaji ulang terkait kenaikan pita cukai ini,” imbuhnya.

Ketiga, mereka meminta agar dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk dikaji ulang. Pasalnya, menurut mereka peruntukan dana tersebut sampai saat ini manfaatnya belum nampak terhadap petani tembakau serta buruh rokok.

Selain itu para pengunjuk rasa juga mempertanyakan BLT para buruh dan petani yang hingga kini tidak kunjung cair. Sementara di kabupaten yang lain sudah cair. Akibatnya hingga saat ini para buruh dan petani belum juga mendapat haknya itu.

“Kemana larinya BLT tersebut, sementara di kabupaten lin sudah cair,” ujar Zaini.

Para pengunjuk rasa sempat ditemui oleh Ketua DPRD Fathorrahman dan Katua Komisi II DPRD Pamekasan Achmadi. Namun sayangnya kehadiran mereka malah mendapat respon negatif dari para pengunjuk rasa.

Kedua wakil rakyat itu malah diusir pada saat menemui mereka. Pasalnya mereka berdua dianggap ngibul dan berbicara yang tidak sesuai dengan fakta.

Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya