JEJAK.CO, Pamekasan – Sejak tiga tahun terakhir Bupati Pamekasan Baddrut Taman memberikan atensi khusus terhadap penuntasan rumah tidak layak huni (RTLH). Hingga saat ini tercatat 1.940 RTLH berhasil disulap menjadi layak huni.
Menurut data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP), setiap tahun bantuan rumah tidak layak huni atau RTLH terus bertambah. Pada tahun 2020 sebanyak 220 unit rumah, berikutnya atau 2021 terdapat 760 unit, dan tahun 2022, sebanyak 960.
Bantuan RTLH itu diberikan berupa uang sebesar Rp17,5 juta yang langsung ditransfer ke rekening penerima. Akan tetapi uang yang ada tidak boleh diambil dalam bentuk cash, harus langsung dibelanjakan barang-barang yang diperlukan untuk membangun rumah.
“Mekanisme penyaluran bantuan langsung ke rekening penerima, tapi bantuan tidak diperkenankan ambil uang cash harus berupa barang yang barang itu nanti langsung dari toko,” kata Muharram, Kepala DPRKP, Rabu (08/02/2023).
Dalam realisasinya, Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui DPRK menyediakan petugas pendamping atau konsultan yang siap membantu para penerima bantuan. Para pendamping juga melakukan survei untuk melihat kebutuhan bengunan.
Selain itu, program ini juga mengajak para warga untuk bisa peduli terhadap lingkungan sekitar dengan memberikan kesempatan kepada warga sekitar untuk gotong-royong membantu menyelesaikan rumah yang sedang dibangun itu.
“Kepedulian terhadap sesama muncul dengan bergotong-royong membantu warga yang ingin memiliki rumah layak huni dengan dana kecil. Selain itu juga tidak mungkin pemerintah menanggung semua kebutuhan,” pungkasnya.
Penulis : Fahrurrosyi
