Jejak.co – Achmad Fauzi sebagai Wakil Bupati Sumenep memberikan warna yang berbeda, utamanya pada mahasiswa dan pemuda.
Banyak kesan yang ditemui saat menelusuri kepemimpinannya selama ini. Salah satunya, Fauzi oleh sebagian pemuda dikenal sebagai pemimpin yang mudah ditemui dan tidak elitis.
Hal itu disampaikan Santo, pemuda yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di STKIP PGRI Sumenep. Santo yang aktif di organisasi pramuka selama menjadi mahasiswa memberikan testimoni tentang kepemimpinan Fauzi.
Ia bercerita, setiap ada kegiatan sering berhubungan dengan Fauzi. Sebagai anak desa, awalnya pemuda ini merasa minder saat mau bertemu Fauzi di kantornya. Ia merasa gugup takut tak direspon karena sebelumnya tidak pernah mengenalnya.
“Saya pertama ketemu Fauzi pada saat mau mengadakan kegiataan. Saat itu masih aktif di organisasi. Awalnya ingin ketemu Pak Wabup hanya ingin minta sumbangan untuk kegiatan,” tutur Santo dengan tersenyum.
“Tak disangka, setelah menunggu antrean saya diperbolehkan masuk, dan Pak Wabup langsung tanya tujuan saya, kala itu saya bilang kalau mau mengajukan permohonan dana ke pribadi Pak Wabup,” lanjutnya.
Setelah pertemuan itu, Santo mengaku selalu menemui Fauzi. Sesekali ia memberanikan diri berdiskusi, minta saran ke Fauzi. Setiap kali bertemu, Fauzi kata Santo selalu memberikan support.
“Saya berani ketemu Fauzi karena orangnya mudah ditemui, tidak elitis dan menghargai siapa pun yang hendak menemuinya,” ujarnya.
Di tempat yang berbeda, Hartono, mahasiswa Unija juga memberikan penilaian dan testimoni tentang kepemimpinan Fauzi selama mendampingi A Busyro Karim.
Pria yang saat ini aktif di organisasi kemahasiswaan ekstra kampus ini juga mengaku sering bertemu langsung dengan Fauzi. Tujuannya sama, tentang kepentingan organisasinya.
Yang paling berkesan ketika bertemu Fauzi, saat menemui tamu yang bertandang ke kantornya. Politisi PDI Perjuangan itu selalu menghargai gagasan mahasiswa dan pemuda.
“Orangnya selalu respon dengan kegiatan kepemudaan. Yang paling aku senang, saat ngobrol dia terus memperhatikan seolah gagasan orang yang bicara itu penting baginya, dengan demikian kami pun merasa bangga bisa berdiskusi dengan pemimpin tingkat kabupaten. Dia sangat menghargai pendapat orang lain, itu yang kami suka,” tegasnya.
Penulis : Haryono
Editor : Ahmad Ainol Horri