Jejak.co – Rumah Sakit Umum Daerah dr H Moh Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur memiliki alat kesehatan yang canggih yakni, Computed Tomography Scan atau CT Scan.
Mulai sekarang, warga Sumenep yang membutuhkan layanan CT Scan tidak harus dirujuk ke rumah sakit di Surabaya, karena alat canggih dan mahal itu sudah bisa dioperasikan sejak Senin, 20 Juli 2020.
Alat kesehatan itu guna memaksimalkan layanan rumah sakit yang dipimpinnya.
“Masyarakat yang membutuhkan pelayanan CT Scan sudah tidak perlu lagi dirujuk ke Surabaya,” kata Direktur RSUD dr H Moh Anwar Sumenep dr Erliyati
Dokter yang akrap disapa Erli ini menjelaskan tentang kegunanaan dan kelebihan dari CT scan. Menurutnya, selain cepat, pemeriksaan yang menggunakan CT Scan dapat menghasilkan gambar mendetail dari potongan lintang tiap bagian tubuh, sehingga hasilnya paling akurat.
CT Scan bisa digunakan oleh semua masyarakat. Syaratnya sesuai prosedur. Bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah yang ingin memeriksakan diri menggunakan alat tersebut berkaitan dengan penyakit seperti stroke, tumor, maupun kecelakaan lalulintas bisa menggunakan BPJS.
“Baik pasien umum, Jaminan Kesehatan Nasional maupun surat pernyataan miskin, semuanya ada proseduralnya,” imbuh Erli.
Dokter Spesialis Radiologi Lailatus Sa’adah menambahkan, gambar yang dihasilkan CT Scan akan lebih detail daripada rontgen biasa, karena menghasilkan visualisasi dari hampir seluruh bagian tubuh dan mendiagnosis penyakit.
“Kondisi jaringan lunak, pembuluh darah, dan tulang pada berbagai bagian tubuh dapat diamati melalui gambar ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, biasanya alat kesehatan ini digunakan pada pasien yang yang dicurigai cedera dalam tubuh akibat kecelakaan.
Hadirnya CT Scan di RSUDMA Sumenep mendapat respon yang baik dari masyarakat. Terbukti, masyarakat yang mendaftar pemeriksaan menggunakan CT Scan sudah antre.
Sejatinya, RSUDMA Sumenep sejak beberapa tahun lalu memiliki CT Scan, namun tidak digunakan karena mengalami kendala alias rusak sehingga izinnya tidak diperpanjang.
Karena sangat dibutuhkan, pihak rumah sakit terus berusaha agar alat tersebut kembali dapat difungsikan hingga akhirnya Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) kembali mengeluarkan izin.
“Sempat rusak kemudian izinnya dikembalikan, Alhamdulillah sekarang sudah selesai. Memang agak lama karena ada persyaratan yang harus dipenuhi,” ungkap Erli.
Penulis : Haryono
Editor : Ahmad Ainol Horri