Silaturahmi dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat, Pemkab Sumenep Minta Dukungan dan Doa – Jejak

logo

Silaturahmi dengan Ulama dan Tokoh Masyarakat, Pemkab Sumenep Minta Dukungan dan Doa

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:01 WIB

4 minggu yang lalu

Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim (tengah) didampingi Kepala Bagian Kesra Kamiluddin (paling kanan) menyerahkan santunan jaminan kematian kepada guru ngaji yang telah meninggal dunia dalam acara silaturrahim dengan para ulama dan tokoh masyarakat di pendopo keraton (Foto/jejak.co)

JEJAK.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) gelar silaturrahim dengan ulama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, Ahad (23/3/2025).

Kegiatan rutin setiap Ramadan tersebut yang digelar di Pendopo Agung Keraton Sumenep berlangsung khidmat.

Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim mengatakan, kegiatan silaturrahim ini bentuk ikhtiar pemerintah memperkokoh hubungan dengan para ulama.

Pihaknya berkomitmen untuk untuk menjaga hubungan baik dengan para ulama, tokoh agama dan masyarakat. Karena ulama kata Kiai Imam, memiliki peran strategis dalam membimbing umat, sebagaimana pesan Rasulullah, bahwa tanpa ulama, masyarakat akan kehilangan arah.

“Kita tidak bisa meninggalkan ulama. Kata Rasul, tanpa ulama kita akan sempoyongan, kita bagaikan binatang tanpa ulama,” ujar Kiai Imam.

Pemkab Sumenep juga butuh dukungan dan doa para ulama. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta doa dari ulama untuk kelancaran program pemerintah untuk kemajuan daerah.

Selain itu, pihaknya mengajak para ulama untuk memberikan kritik yang bersifat membangun demi kemajuan kota keris ini.
“Kami harapkan kritik dan masukan dari para ulama, tentu yang sifatnya konstruktif, bukan destruktif. Demi kemajuan Sumenep ke depan,” tegasnya.

Politisi PKB tersebut kemudian menjelaskan bahwa saat ini Pemkab Sumenep telah mendaftarkan 3.500 guru ngaji dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Program yang sepenuhnya dibiayai oleh Pemkab Sumenep ini sebagai bentuk kepedulian terhadap guru ngaji yang telah berjasa menjaga akhlak generasi bangsa.

“Kami berharap di tahun mendatang jumlah guru ngaji yang didaftarkan dalam program BPJS Ketenaga Kerjaan bisa lebih banyak lagi demi kesejahteraan guru ngaji yang ada di desa-desa,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Sumenep Kamiluddin menambahkan,
dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan santunan jaminan kematian kepada enam guru ngaji yang telah meninggal dunia.

“Setiap ahli waris berhak menerima santunan sebesar Rp42 juta dari BPJS Ketenagakerjaan. Namun, untuk acara ini, penyerahan dilakukan secara simbolis kepada dua ahli waris,” terangnya.

Menurut Kamiluddin, kegiatan yang dihadiri sekitar 800 peserta dari berbagai wilayah, daratan maupun kepulauan, bertujuan untuk menampung aspirasi dari para ulama terkait kebijakan daerah di bidang keagamaan. Selain itu, pemkab juga mendorong peran ulama dalam menciptakan harmoni sosial, serta menguatkan nilai-nilai keislaman di masyarakat. (rei)


Baca Lainnya