Jejak.co, Sumenep – Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) dan Barisan Ajaga Tana Ajaga Na’ Potoh (BATAN) dan PC NU Sumenep, Jawa Timur, menggelar Kongres Petani dan Santri di Madura, Sabtu-Minggu (22-23/12/2018).
Kongres yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura itu mendatangkan Kiai Imam Aziz, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kiai Zammiel El-Muttaqien, Pengasuh Muda Pondok Pesantren Annuqayah, Muhammad al-Fayyadl, Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam dan Ahmad Shohibuddin, Sayogyo Inatitut.
Kegiatan ini untuk menyikapi masalah agraria dan petani di Madura khususnya di Sumenep. Lebih spesifik, dalam kongres itu akan dibahas maraknya alih fungsi lahan oleh pemodal serta mencari solusi untuk pemberdayaan petani.
Koordinator FNKSDA Sumenep Moh Roychan Fajar menjelaskan tentang tujuan Kongres Petani dan Santri di Madura ini. Menurutnya, salah satu tujuannya adalah untuk mengorganisir gerakan petani dan santri pada wilayah gerakan yang lebih ideologis dan progresif dan memetakan problem petani dan problem agraria menuju kedaulaan petani yang anti-kapitalisme.
“Kegiatan ini juga untuk merancang dan menggagas strategi gerakan petani melalui perumusan oraganisasi dan arah juang petani dan santri di Madura,” lanjutnya. (subaidi/yon)