JEJAK.CO-Enterpreneur Training and Development Center (ETDC) yang menjadi pelaksana dari program Wirausaha Muda Sumenep (WMS) menggelar pelatihan di dua kecamatan kepulauan, yakni Pulau Kangean dan Sapeken.
Pelatihan dan pembinaan entrepreneurship atau kewirausahaan ini diberikan kepada pemuda di dua pulau tersebut. Pelatihan pertama dilaksanan di Pulau Kangean selama tujuh hari. Berikutnya, tujuh hari pelatihan dilaksanakan di Pulau Sapeken.
Antusias pemuda kepulauan atas kedatangan ETDC cukup tinggi. Pelatihan yang diberikan kepada pemuda kepulauan diantaranya pelatihan make up atau tata rias, menjahit, catering, olahan daging dan ikan, pembuatan roti dan aneka minuman, sablon, dan pelatihan las khusus galvalume.
Fitri, salah satu peserta pelatihan make up mengaku senang dapat pelatihan tata rias. Menurutnya, dengan adanya pelatihan yang diberikan oleh tim ETDC, ia mengaku mendapat ilmu dan pengalaman baru. Sebab, sebelumnya wanita berparas cantik ini tidak pernah mendapatkan pengalaman teknik make up.
“Saya bercita-cita ingin buka usaha tata rias, ingin mandiri agar tidak bergantung sama orang lain,” terang wanita asal Desa/Kecamatan Arjasa itu.
Indah Sari, peserta pelatihan asal Sapeken ini mengaku baru pertama mendapatkan pelatihan terutama tentang tata rias. Ia mengaku senang karena bisa mendapat bimbingan dari ETDC sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
Wanita ini memiliki semangat yang tinggi. Memilih ikut pelatihan tata rias dibandingkan pelatihan lainnya karena sedari awal memang suka make up. Setelah pelatihan usai, ia berencana akan mengasah skil make up bersama teman-temannya yang bergabung dalam pelatihan tersebut, “agar ilmu yang saya dapatkan dari pelatihan ini membuahkan hasil. Karena saya ingin membuka usaha dibidang ini,” ungkap wanita yang selama ini aktif berbisnis di media online itu.
Sementara itu, Direktur WMS Khairil Anwar menjelaskan alasan timnya mendatangi kepulauan untuk memberikan pelatihan kepada pemuda disana. Menurutnya, kepulauan memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah potensi ikan.
“Kami datang ke pulau untuk memetakan potensi yang ada. Ternyata, ikan kepulauan ini banyak diminati masyarakat luar, sehingga dengan adanya pelatihan wirausaha terutama di bidang olahan ikan, pemuda kepulauan dapat membaca peluang itu untuk dijadikan usaha,” terang Anwar.
Menurutnya, antusiasme pemuda kepulauan terhadap kedatangan ETDC sangat tinggi. Mereka sangat senang diberi pelatihan, bahkan tim diminta untuk memberikan bimbingan lebih lama di sana.
Penulis : Haryono