JEJAK.CO, Sumenep – Komunitas toko kelontong Madura-Jakarta “Tak Roniro” gelar pengajian umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ribuan warga hadiri tasyakuran komunitas Tak Roniro, Kamis (18/5/2023).
Sebagai bentuk syukur, pengusaha toko kelontong mengundang Kiai Musleh Adnan selaku penceramah dari Pondok Pesantren Nahdatut Ta’limiyah Karang Anyar Pamekasan, Madura dan dimeriahkan hadrah Al-banjari Ghung Muna.
Tidak hanya itu, pada kegiatan ini, para pengusaha toko kelontong juga santuni anak yatim dengan uang tunai sebesar Rp. 300 ribu.
Amrosi, salah satu pengusaha toko kelontong menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan ini sebagai upaya komunitas Tak Roniro dalam menguatkan keimanan, ketaqwaan serta tawakkal kepada Allah SWT. serta kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw.
“Kalau sudah cinta kepada Rasulullah, InsyaAllah kita melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarang. Dengan kecintaan kita kepada Rasulullah, mudah-mudahan ini menjadi kunci membuka pintu surga” ungkap penanggung jawab kegiatan tersebut.
Pengusaha muda asal Legung Timur itu melanjutkan bahwa tujuan dari santunan anak yatim tersebut sesuai dengan komitmen komunitas Tak Roniro, yakni silaturahim dan saling membantu, mengasihi serta tolong menolong.
“Insyaallah setiap kegiatan, komunitas ini akan selalu menjadikan santunan anak yatim sebagai prioritas utama kami,” ujarnya.
Sementara itu, Kiai Musleh Adnan mengapresiasi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus santunan anak yatim yang di selenggarakan komunitas toko kelontong Madura-Jakarta di Desa Legung Timur tersebut.
Kiai Musleh mengatakan, komunitas Tak Roniro sangat antusias memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikemas dengan acara tasyakuran dan santunan.
“Namanya juga Tak Roniro, biasanya memperingati Maulid Nabi di bulan maulid, ini dilaksanakan di bulan Syawal, cocok ini komunitas Tak Roniro,” kata penceramah kondang tersebut.
Kiai Musleh menambahkan, berbeda dalam pekerjaan yang baik tidak apa-apa. Menurutnya, merayakan Maulid Nabi bisa dilaksanakan sepanjang tahun. (*)