JEJAK.CO, Sumenep – Kanker payudara merupakan salah satu penyakit ganas yang menyebabkan kematian. Bagaimana cara mengenali dan menangani kanker payudara?.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anwar Sumenep memberi edukasi tentang bagaimana cara mengenali dan menangani atau mengobati kanker payudara melalui kanal Youtube.
Dokter Husnul Ghaib dalam podcast yang disiarkan Youtube RSUD dr H Moh Anwar Sumenep pada 25 September 2021, mengatakan bahwa banyak penderita kanker payudara lambat berobat karena termakan mitos yang berkembang. “Misal kalau payudara diangkat tidak lama lagi akan meninggal,” ungkap Dokter Ghaib.
Angka pasien di tingkat nasional terutama Madura, yang datang ke rumah sakit untuk berobat pada stadium 4 lebih besar angkanya. Sekitar 60 hingga 70 persen. Sehingga penanganan berbeda dan kemungkinan angka kesembuhannya lebih kecil.
“Sebagai gambaran, penanganan stadium awal (1-2) angka kesembuhannya bisa mencapai 95 persen lebih. Tapi kalau penderita kanker payudara datang ke kami sudah stadium 4, sudah tumbuh kemana mana, itu sudah tinggal 20 persen angka kemungkinan kesembuhannya. Kemungkinan bertahan hidup tinggal 20 persen,” papar dokter spesialis bedah onkologi itu.
Kendati sudah stadium 4, penderita kanker payudara tetap harus semangat karena masih ada kemungkinan sembuh. Dokter Ghaib menyebutkan bahwa saat ini banyak pasien stadium 4 yang ditangani masih bertahan hidup. Justru yang mati duluan, ujarnya, yang mengantar pasien.
“Maksud saya jangan putus asa walaupun sudah stadium 4. Kalau kita berpikir kematian itu, sudah ada yang mengurusi, tapi kami sebagai dokter berusaha agar pasien stadium 4 bisa bertahan, paling tidak memperbaiki kualitas hidupnya,” sarannya.
Dokter Ghaib menyarankan agar waspada dan sebisa mungkin mendeteksi kanker payudara sejak dini.
“Kita harus waspada ketika ada benjolan sekecil apapun, segeralah mencari tahu paling tidak ke tenaga medis sekitar, bisa ke dokter umum, dokter bedah, dokter bedah onkologi yang memang khusus menangani kanker payudara,”sarannya.
“Terkadang benjolan itu tidak nyeri tapi tumbuh tambah besar. Dan masyarakat kita kalau tidak nyeri santai saja. Baru kanker itu akan terasa nyeri kalau sudah kulitnya memerah,”pungkasnya.
Penulis : Ahmad Ainol Horri