Jejak.co-Pertemuan Dewan Pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Sumenep membahas masa depan Sumenep hingga pemilihan bupati (Pilbup) tahun depan, Selasa (16/7/2019).
Pertemuan yang dikemas dengan silaturrahim ini dihadiri sejumlah tokoh dan kiai NU dan pengurus teras PKB serta calon legislatif (Caleg) terpilih 2019 dari partai asuhan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Dalam pertemuan tersebut, terlihat Ketua PC NU Sumenep Pandji Taufiq dan sejumlah kiai lainnya, seperti K Dardiri Zubairi, KH Safraji, KH Khairul Anam, KH Amiruddin Jazuli, KH Hafidi Syarwini dan sejumlah kiai lainnya.
Sementara dari PKB, hadir Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim, KH Kamalil Ersyad, Abdul Hamid Ali Munir, H. Risnawi, M Muhri, Rasidi, Irwan Hayat, Abu Hasan, Muhammad Novil dan pengurus lainnya.
Silaturrahim ini membahas masa depan Sumenep hingga Pilbup. PKB yang dilahirkan dari rahim NU menyampaikan komitmennya terhadap pembangunan Sumenep dan membesarkan NU sendiri. Begitu juga sebaliknya, dari sejumlah tokoh NU terutama Kiai Pandji Taufiq berpesan agar PKB menjadi partai yang benar-benar menjadi alat perubahan bagi masyarakat Sumenep.

Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim (pegang mic.) Bersama pengurus PC NU Sumenep dalam rangka silaturrahim, Selasa (16/7/2019)
Ketua DPC PKB Sumenep, KH Imam Hasyim mengatakan bahwa sowan PKB ke NU dalam rangka meminta saran atau fatwa bagaimana partainya bisa memberikan manfaat kepada NU dan masyarakat Sumenep. Sebab, PKB adalah ‘anak’ dari NU.
“Kami mengadakan silaturrahim dari DPC PKB Sumenep ke NU. Selaku anak tentunya sowan ke orangtua. Karena bagaimana pun PKB ini anak kandung dari NU. Sehingga tidak etis apabila melupakan NU. Oleh karena itu, meski belum (caleg terpilih) dilantik, kami minta saran, fatwa dan wejangan bagaimana kami kedepan, apalagi PKB memiliki 10 kader terbaik di parlemen,” kata KH Imam Hasyim usai pertemuan dengan PC NU Sumenep.
Menurutnya, PKB memiliki tanggung jawab untuk memikirkan dan membesarkan NU. Terutama tentang kesejahteraan warga nahdliyin dan masyarakat Sumenep pada umumnya.
Saat disinggung pembicaraan tentang Pilbup 2020, KH Imam berujar baru sebatas wacana. Sampai saat ini belum final siapa yang akan diusung partainya. Akan tetapi, PKB tetap akan meminta pertimbangan NU siapa calon yang layak. Terutama figur yang memikirkan NU dan kesejahteraan masyarakat Sumenep.
“Karena PKB anak dari NU, maka semuanya akan dibicarakan dengan NU. Bahkan kami akan minta saran dan fatwa siapa yang pantas dan layak dari segi kepatutan untuk menjadi calon bupati,” jawabnya saat disinggung pilbup.
Sementara itu, Ketua PC NU Sumenep KH Pandji Taufiq menginginkan jargon PKB sebagai anak NU harus direalisasikan dalam bentuk yang konkret. “Harapannya agar PKB menjadi pendorong perbaikan bagi dirinya sendiri maupun kepada masyarakat. Kalau sapunya tidak bersih bagaimana membersihkan yang lain,” ungkapnya.
NU, lanjut Kiai Pandji, berharap kebijakan yang dilahirkan dari kader PKB yang ada di eksekutif dan legislatif, betul-betul berpihak kepada rakyat. “Kebijakan infrastruktur yang benar-benar menyentuh langsung kepada rakyat bukan hanya infrastruktur alat pemerintah seperti perkantoran tetapi infrastruktur yang menyentuh langsung pada masyarakat,” pungkasnya. (don/yon)