JEJAK.CO – Meski petahana Achmad Fauzi Wongsojudo disebut-sebut kandidat terkuat pada Pilkada Sumenep 2024, Kiai Ali Fikri dan Kiai Unai Ali Hisyam lewati PDI Perjuangan (PDIP)
Mengapa kedua kandidat berlatar belakang pesantren itu tidak mendaftar ke PDIP, partai pemenang Pileg 2024 dengan 11 kursi di DPRD Sumenep.
Dirangkum jejak.co, Selasa (28/5/2024), langkah pokitik Kiai Ali Fikri memilih daftar sebagai calon bupati (cabup) Sumrnep ke Demokrat dan Nasdem. Terakhir Kiai Ali Fikri daftar ke partai sendiri, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Senin (27/5/2024).
Begitu juga dengan Kiai Unais Ali Hisyam. Politisi senior itu pertama mendaftar ke PKB. Setelah itu, kader PKB itu juga daftar ke Demokrat dan Nasdem, serta PPP. Menariknya, Kiai Unais daftar ke tiga partai terakhir nyaris bersamaan dengan Kiai Ali Fikri.
Kiai Ali Fikri mengatakan, dirinya daftar Bacabup di Demokrat, Nasdem dan PPP sebagai ikhtiar politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep. Menurutnya, komunikasi politik juga dilakukan dengan partai lain, di antaranya Gerindra, PKB, PKS.
Kiai Ali Fikri yang saat ini menjabat Ketua DPC PPP Sumenep tidak menjelaskan secara detail alasan ‘lewati’ PDIP. Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah itu mengaku banyak pertimbangan untuk daftar di PDIP. Meski PDIP saat ini sedang diminati lintas politisi, Kiai Fikri memilih tak mendaftar di partai banteng.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Wakil Sekretaris Desk Pilkada PPP Sumenep, Moh. Asy’ari Muthhar, pendaftaran dan penjarinyan bacabup dan bacawabup Sumenep akan tutup 31 Mei 2024. Saat ini sudah ada dua pendaftar, yakni Kiai Unais Ali Hisyam dan Kiai Ali Fikri. Keduanya sama-sama mendaftar sebagai bacabup Sumenep.
Sementara itu, DPC PDIP Sumenep banjir pemdaftar. Setelah pendaftaran cabup dan cawabup ditutup pada 18 Mei 2028, terdaftar 10 pendaftar, dan hanya Achmad Fauzi Wongsojudo yang daftar sebagai cabup Sumenep.Sedangkan sembilan kandidat lainnya mendaftar sebagai cawabup.
Sembilan pendaftar cawabup di PDIP dari lintas partai. Di antaranya Dewi Khalifah (Wabup aktif), Nurfitriana Busyro Karim (politikus PKB/anggota DPRD Provinsi Jawa Timur aktif), Herman Dali Kusuma (mantan Ketua DPRD Sumenep, politikus PKB), Abdul Hamid Ali Munir (Ketua DPRD Sumenep, politisi PKB),
Kemudian Faisal Muhlis (Wakil Ketua DPRD Sumenep, politikus PAN), KH Qusyairi (pengasuh pesantren), Syamsul Arifin (kepala desa). Lalu, Suharinomo (anggota DPRD Sumenep aktif, Politisi PAN), dan Nizar Kherid (mantan jurnalis)
(rei)