JEJAK.CO, Sumenep – Pendidikan antikorupsi merupakan salah satu strategi pencegahan yang belakangan ini terus digalakkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Langkah itu, tentu saja memiliki tujuan yang strategis untuk menciptakan karakter bangsa berintegritas, bangsa yang tidak lagi punya keinginan untuk melakukan korupsi. Pendidikanlah, satu-satunya pusat gerakan ke arah itu.
Hal itu disampaikan oleh Mohammad Suhaidi, salah seorang Penyuluh Antikorupsi (PAK) kepada Jejak Online (14/9/2021), saat ditemui di Kantor Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep. Menurut Suhaidi, perilaku korup itu, terjadi karena nilai-nilai integritas yang lemah.
“Apabila, nilai nilai integritas, seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, peduli dan lain sebagainya, dapat menjadi prinsip hidup seseorang, maka segala perilaku koruptif itu tidak akan pernah dilakukan. Apabila, nilai nilai integritas itu, menjadi kesadaran segenap elemen bangsa, insyaallah negara ini akan menjadi negara yang bebas korupsi” lanjut pria yang juga menjabat sekretaris Dewan Pendidikan ini.
Untuk itu, Suhaidi menyarankan, pemerintah daerah agar segera memaksimalkan peran pendidikan untuk mewujudkan generasi berintegritas di masa depan. Konkretnya, menurut Suhaidi, Kabupaten Sumenep untuk memikirkan sebuah konsep sekolah integritas atau istilah lainnya, bisa disebut sekolah antikorupsi yang dapat menjadi pusat gerakan pendidikan antikorupsi di wilayah Kabupaten Sumenep.
“Selain itu, sekolah berintegritas yang digagas oleh pemerintah daerah, akan menjadi bukti dukungan dan komitmen pemerintah daerah melalui dinas pendidikan, dalam mendukung gerakan pencegahan korupsi oleh KPK secara nasional,” pungkas Suhaidi.
Penulis : Ahmad Ainol Horri