Jejak.co, Sumenep- Wirausaha Muda Sumenep (WMS) bidang batik kini mulai tersenyum. Sebab karya mereka sudah laku di pasaran padahal baru dua bulan berproses pasca dilatih Pusat Inkubator Wirausaha Muda STKIP (PIWS) PGRI Sumenep.
Pemuda yang baru saja selesai mengikuti pelatihan program mencetak 5.000 wirausaha muda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur itu sudah mahir membatik. Mereka intens berkarya untuk mewujudkan mimpinya sebagai pengusaha muda.
Batik hasil karyanya dibandrul dengan harga yang bervariatif. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan. Alhasil, mereka sudah menikmati hasil jerih payahnya dengan hasil penjualan batik.
Corak batik yang dibuat adalah batik bercorak Sumenep. Seperti corak ayam cukir, kuda terbang, labang mesem hingga corak batik masjid jamik.
“Kami dengan terus tekuni membatik untuk mewujudkan mimpi kami menjadi pengusaha. Alhamdulillah sekarang sudah laku di pasara. Setiap kami buat batik laku,” ungkap Zuhdi.
Pemuda yang baru saja mengikuti pelatihan yang dilaksanakan PIWS STKIP PGRI Sumenep ini mengaku senang bisa bergabung dengan program yang diluncurkan Bupati Sumenep A Busyro Karim bersama wakilnya Achmad Fauzi.
Semua alumni pelatihan wirausaha muda dipusatkan di rumah produksi WMS. Termasuk kelompok batik.
Kualitas yang diproduksi oleh pemuda ini tidak kalah saing dengan pembatik lain. Terbukti, banyak pejabat yang memesannya. Bahkan saat diikutkan pameran tingkat nasional pada beberapa kesempatan juga memikat konsumen.
“Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah. Semoga proses ini menjadi awal kebangkitan bagi kami yang berproses mengikuti program pemerintah ini,” ucap
Dirinya sangat berharap program tersebut terus berlanjut dan banyak pemuda yang belum punya penghasilan mengikutinya. Sehingga angka pengangguran di Sumenep terus berkurang. (yon)
