Mengingat Sejarah Perjuangan Ulama, PCNU Pamekasan Kirab Pataka NU 100 Kilometer – Jejak

logo

Mengingat Sejarah Perjuangan Ulama, PCNU Pamekasan Kirab Pataka NU 100 Kilometer

Sabtu, 11 Februari 2023 - 09:27 WIB

2 tahun yang lalu

Kirab Pataka NU oleh Banser Pamekasan (Foto/jejak.co)

JEJAK.CO – Kirab pataka Nahdlatul Ulama (NU) sepanjang 100 kilometer dilaksanakan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Pasukan Banser menggelar kirab pataka mengelilingi wilayah Kabupaten Pamekasan dengan menyusuri jalan sepanjang 100 kilometer.

Kegiatan tersebut sebagai simbol bahwa NU sudah berusia 1 abad. Dilaksanakan sejak Kamis, 9 Februari 2023 di halaman kantor PCNU Pamekasan, Jalan R. Abdul Aziz Pamekasan, dan akan berakhir akan berakhir di MWCNU Kecamatan Pegantenan pada tanggal 15 Pebruari mendatang.

Ketua PCNU Pamekasan Kiai Taufik Hasyim melepas keberangkatan pasukan peserta kirab yang dilaksanakan oleh Banser.

Sekretaris Panitia 1 Abad NU PCNU Pamekasan Taufiqur Rahman Khafi menjelaskan, kirab dilakukan selama tujuh hari berturut-turut. Kecamatan Pegantenan dipilih sebagai kecamatan terakhir tujuan kirab, karena malam puncak resepsi 1 Abad NU dilaksanakan di Kecamatan Pegantenan, tepatnya di Lapangan Kerab Pegantenan.

“Pataka akan diserahkan kepada Rais PCNU Pamekasan ketika malam puncak resepsi 1 Abad NU di Pegantenan,” imbuh pria yang juga wakil ketua PCNU Pamekasan itu.

Taufiq menambahkan, pataka NU yang sudah diterima di masing-masing MWC, bisa dikirab ke beberapa tempat sesuai dengan keinginan masing-masing pengurus NU di tingkat kecamatan. Misalnya bisa dibawa ke kediaman tokoh-tokoh NU atau ke makam para tokoh NU setempat sambil berdoa di tempat tersebut.

“Kami berikan kebebasan kepada masing-masing MWCNU untuk berkreasi bagaimana pataka itu dikirab. Yang penting ketika sudah waktunya diserahkan kepada MWCNU berikutnya, harus sesuai dengan jadwal,” ungkapnya.

Kirab pataka itu untuk mengingat sejarah perjuangan ulama mendirikan organisasi NU. Dulu, Syaikhona Kholil Bangkalan, mengutus KH. As’ad Syamsul Arifin untuk mengirimkan tongkat dan tasbih kepada Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari sebagai simbol berdirinya NU.

Kiai As’ad menyampaikan tongkat dan tasbih tersebut dengan cara berjalan kaki dari Bangkalan, Madura menuju Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

Di sisi lain juga untuk mengingat perjalanan Komite Hijaz yang dilakukan oleh KH. Wahab Chasbullah untuk menemui raja Ibnu Saud di Hijaz Makkah, yang dijalani dengan penuh perjuangan yang berat untuk menyampaikan lima aspirasi kelompok Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Dengan semangat perjuangan Kiai As’ad dan Kiai Wahab Chasbullah itu, maka di 1 Abad NU ini semangat itu perlu dikobarkan lagi menuju abad kedua NU,” tandasnya.(*)


Baca Lainnya