JEJAK.CO, Sumenep – Legislator PDI Perjuangan, Darul Hasyim Fath berharap Badan SAR Nasional (Basarnas) mendirikan kantor perwakilan atau Pos SAR di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep.
Keberadaan Pos SAR di Masalembu dirasa sangat penting mengingat wilayah tersebut merupakan pulau terluar di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Jarak tempuh dari Pos SAR Sumenep yang berkantor di Kalianget akan kesulitan ketika ada kecelakaan laut di wilayah Pulau Masalembu.
Atas pertimbangan itu, Darul Hasyim Fath berharap adanya Pos SAR di Masalembu untuk mempermudah penanganan ketika ada kecelakaan laut.
“Kami ingin menyampaikan permohonan terbuka untuk membuka kantor Basarnas atau Pos SAR di Pulau Masalembu untuk memperpendek jarak dengan warga pulau bila ada kejadian laka laut. Sebab pulau Masalembu adalah lintas yang kerap dilalui kapal dari Jawa dan Kalimantan,” ujar Ketua Komisi I DPRD Sumenep asal Pulau Masalembu itu.
Menanggapi permohonan itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan sangat mungkin ada Pos SAR di Masalembu.
Dalam ini, Basarnas hanya butuh lahan atau tempat yang disediakan pemerintah daerah untuk mewujudkan harapan warga Masalembu itu.
“Sebetulnya Basarnas hanya butuh lahan tempat saja mas,” kata Henri Alfiandi kepada jejak.co melalui sambungan selulernya.
Jika lahan dan tempat sudah ada, pihaknya siap mewujudkan harapan warga Masalembu yang disampaikan legislator PDI Perjuangan itu.
“Nanti kami akan menyiapkan dan mendidik orang-orang Masalembu. Satpol PP bisa kita latih untuk berjaga-jaga di sana (Pos SAR),” jelasnya.
Henri menambahkan, pihaknya juga siap
memberikan peralatan kapal karet yang bisa digerakkan menolong atau mencari orang yang mengalami kecelakaan laut.
“Potensi mendirikan Pos SAR di Pulau Masalembu sangat mungkin. Sangat mungkin sekali. Kesulitan kita membangun tempat mas, butuh sinergi dengan pemerintah daerah,” ungkapnya.
“Monggo silakan, kami mohon ada komunikasi antara pemerintah daerah untuk penyiapan lahan dan tempat itu,” tegas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi. (rei)
