JEJAK.CO, Sumenep – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep menyambut baik komitmen Asosiasi Pendamping Desa Indonesia (APDI) untuk memajukan desa.
APDI Kabupaten Sumenep memulai misi besarnya membangun dan memajukan desa, menggelar halalbihalal dan FGD (focus group discussion) bersama stakeholder dari tingkat desa hingga kabupaten.
Selain Tenaga Ahli (TA), Pendamping Desa (PD), Pendamping Lokal Desa (PLD), hadir dalam kesempatan tersebut adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep Anwar Syahroni Yusuf, Inspektorat, BPPKAD, Paguyuban Camat, perwakilan AKD serta Paguyuban BPD.
“Kami menyambut baik kegiatan silaturahmi halalbihalal yang dilaksanakan APDI Sumenep. Karena kegiatan ini juga bagian dari konsolidasi internal kami bersama pendamping di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten,” kata Kepala DPMD Kabupaten Sumenep Anwar Syahroni Yusuf.
Kata Anwar Syahroni Yusuf, silaturahmi APDI dengan semua stakeholder merupakan titik awal konsolidasi untuk bersepakat dan berkomitmen bersama membangun dan mengentaskan desa dari kemiskinan.
Ia mengutarakan, untuk memajukan desa, langkah DPMD Sumenep adalah mewujudkan sinergitas antara pendamping mulai tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten bersama seluruh stakeholder yang ada.
“Bagaimana ke depan harapan Pemkab Sumenep untuk pengelolaan keuangan bisa terlaksana dengan baik, tepat waktu, kemudian pertanggungjawaban dan tata kelola sesuai dengan peraturan yang ada,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan mengkonsolidasikan cita cita Bupati Sumenep untuk merealisasikan keuangan desa tepat waktu pada Januari 2023.
Saat ini, desa mandiri di Kabupaten Sumenep bertambah. Tahun 2021 desa mandiri hanya satu, dan tahun ini sudah diketahui ada enam. Namun jumlah tersebut, kata Anwar, belum final karena sedang berlangsung proses input data.
“Sekarang lagi input, yang masuk baru 216 untuk meningkatkan status desa dari berkembang, mandiri dan maju. Kami sangat mengapresiasi kerja pendamping. Ini merupakan kolaborasi kerja baik dari tim desa, kecamatan hingga kabupaten,” ujarnya.
Penulis : Ahmad Ainol Horri