Sumenep, Jejak.co – Hingga akhir tahun 2020 Covid-19 di Indonesia belum usai, bahkan di beberapa daerah kasus terkonfirmasi positif kembali meninggi. Tak terkecuali Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Namun meningginya kasus virus tak kasat mata ini tidak membuat sejumlah sekolah mengubah kegiatan belajar tatap muka menjadi daring kembali. Meski sudah ada 6 dari 13 kecamatan di Pamekasan berubah menjadi zona orange kembali.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan bahwa pihaknya terus melakukam evaluasi terkait pembelajaran tatap muka yang dilakukan sekolah-sekolah. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Namun, pria yang akrab di sapa Pak Zaini ini beranggapan pembelajaran tatap muka lebih bisa mengurangi resiko tertular Covid-19 dibandingkan daring. Sebab menurutnya siswa sekolah daring berpeluang besar bagi siswa untuk keluar rumah.
“Kalau daring malah resikonya lebih besar lagi karena anak-anak bisa keluar kota, kalau sekolah masuk anak-anak tidak bisa keluar kota karena sekolahnya masuk, selain itu guru yang dari Jawa juga akan pulang ke Jawa,” terangnya, (14/12/2020).
Oleh sebab itu jika sekolah-sekolah masuk tatap muka seperti biasa dalam arti tidak daring. Resiko tertular Covid-19 semakin kecil, selain karena tidak punya banyak waktu untuk keluar rumah, di sekolah kegiatan belajar juga mengikuti protokol kesehatan ketat.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri