JEJAK.CO, Pamekasan – Dua bulan terakhir penyakit demam berdarah (DBD) di beberapa tempat menjadi ancaman, termasuk di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur.
Menurut data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan pada Januari 2023, tercatat 90 penderita DBD, dua di antaranya meninggal dunia. Sementara, penderita DBD dari awal Februari hingga tanggal 19, terdapat 25 orang.
Kepala Dinkes Kabupaten Pamekasan dr. Saifuddin menerangkan, penyakit demam berdarah atau DBD disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Jenis nyamuk tersebut membawa virus yang mengakibatkan manusia terserang DBD.
Hal paling sederhana yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit berbahaya ini, kata dia, dengan terus melakukan 3 M, yakni menguras bak mandi, menutup tempat-tempat yang berisi air, dan yang terakhir mengubur barang bekas.
“3M ini harus digalakkan, menguras, menutup dan mengubur,” terangnya, Jum’at (17/2/2023).
Masyarakat yang terjangkit DPD harus mendapat penanganan serius. Gejala penyakit DBD dapat dikenali dengan beberapa tanda. Seperti demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri otot, mual, nyeri ulu hati.
Dokter Saifuddin menambahkan, badan yang sakit tetapi tidak batuk, tidak pilek, kemungkinan terjangkit DBD.
“Jika ada masyarakat yang memiliki gejala DBD untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan yang ada agar mendapat penanganan yang dibutuhkan,” imbuhnya. (rul/rei)