JEJAK.CO, Sumenep – Untuk menjalin keharmonisan dan kekompakan antar pengurus, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep mengadakan acara silaturahim dan ta’aruf anggota pengurus baru.
Acara itu berlangsung di kantor sekretariat FKUB yang terletak di Yayasan Islamic Center Bindara Saod, Sumenep, Sabtu, (12/12/2022).
Hadir di acara tersebut para pengurus yang terdiri dari tokoh perwakilan dari lima agam; Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Kong Hu Ch. Selain itu, hadir pula dari perwakilan Pemuda FKUB.
Acara tersebut diawali dengan pembacaan doa menurut keyakinan agama masing-masing, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars FKUB.
Dalam sambutannya, Ketua FKUB Sumenep Qusyairi Zaini menyampaikan bahwa FKUB hendaknya benar-benar bisa menjadi media pemersatu bangsa, semua pengurus harus secara massif memberikan edukasi terkait pentingnya membangun persaudaraan dan menjaga hubungan baik antar umat beragama atas dasar toleransi.
Bahkan dalam konteks berbangsa dan bernegara, Gus Qusyai, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa sikap toleransi saja tidak cukup, namu penting juga dibarengi dengan mewujudkan sikap apresiasi antar umat beragama.
“Bangsa Indonesia ini terdiri dari beragam macam ras, suku dan agama. Namun meskipun demikian, dari sejak dahulu kala, bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang selalu hidup rukun dan damai berdampingan sehingga dikagumi oleh negara-negara lain. Hanya sayang, akhir-akhir ini sudah mulai bermunculan kelompok-kelompok agama yang berpaham intoleran dan radikal, bahkan anti Pancasila,” tegasnya.
Menurut pengasuh PP. Hidayatul Ulum itu, kelompok-kelompok intoleran dan radikal tidak boleh diberi ruang sedikitpun untuk mengembangkan sayapnya di negeri ini, karena negara ini bukanlah hadiah dari bangsa asing melainkan dibangun atas jerih payah dan perjuangan para leluhur kita yang tentunya mereka bukan hanya dari satu golongan agama tertentu saja.
Kiai muda yang juga sebagai Wakil Ketua Tanfidziah MWCNU Ganding itu berharap agar semua pengurus FKUB yang baru bisa terus bersinergi dan menjaga komunikasi yang baik antar pengurus, sehingga nantinya bisa bersama-sama berkomitmen untuk memajukan FKUB Kabupaten Sumenep ke depan.
“Kalau di kepengurusan FKUB sebelumnya sudah bagus, maka di kepengurusan FKUB saat ini harus bisa lebih bagus lagi, karena jika sama dengan yang sebelumnya berarti kita hanya jalan di tempat,” pungkasnya.
Sementara KH. Hazmi Basyir sebagai ketua dua, yang juga hadir pada acara tersebut, berharap agar FKUB Sumenep punya program yang menyentuh langsung kalangan bawah.
“Jangan sampai FKUB Sumenep hanya ada namanya saja namun tidak ada kegiatannya. Kita harus punya agenda-agenda kegiatan yang bersifat riil dan bisa langsung menyentuh kalangan bawah, misalnya sarasehan, sosialisasi tentang kerukunan antar umat beragama, bakti sosial dan lain sebagainya,” harapnya.
Kiai energik yang juga jajaran pengasuh PP. Annuqayah itu berpesan agar selalu menjalin komunikasi aktif antar pengurus FKUB Sumenep.
“Kita harus intens dalam menjalin komunikasi, agar pengurus tetap solid dan mampu mengemban amanah dengan baik dan maksimal. Tentu apa yang kita lakukan ke depan, selain menjaga kerukunan antar umat beragama juga dalam rangka membantu pemerintah dalam pembangunan Kabupaten Sumenep ke depan,” harap Kiai Hazmi.
Acara tersebut ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH. Ahmad Suyuti, pengasuh PP. Nurul Jamal Pasongsongan.(*)