JEJAK.CO – Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep memberikan catatan dan usulan hasil serap aspirasi pada Reses II 2025. Sejumlah usulan itu disampaikan pada Rapat Paripurna Laporan Hasil Serap Aspirasi pada Reses II DPRD Sumenep, Rabu (23/4/2025).
Juru bicara Fraksi PKB dr. Virzannida mengatakan, usulan yang disampaikan kepada pemerintah daerah merupakan hasil serap aspirasi pada reses II yang dilaksanakan seluruh anggota Fraksi PKB.
“Kami berharap hasil serap aspirasi betul-betul ditindaklanjuti sehingga hasil reses II ini dapat menjadi bagian dari dokumen perencanaan pemerintah daerah Kabupaten Sumenep,” ungkapnya.
Berikut aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada pemerintah daerah :
1. Masyarakat membutuhkan sarana prasana irigasi untuk mengaliri tanah persawahan yang kesulitan mendapatkan air karena irigasi tidak memadai dan sebagian sudah rusak parah;
2. Masyarakat Talango memebutuhkan alat tangkap ikan modern untuk membantu meningkatkan produktifitas hasil tangkap nelayannya;
3. Bantuan modal untuk masyarakat Talango, khususnya bagi peternak ayam petelur dan ayam pedaging untuk pengembangan usaha agar meningkatkan ptoduktifitas hasil peternakanya;
4. Meningkatkan bantuan sarana prasarana mosalah, masjid, pesantren, madrasah ibtidaiyah, diniyah serta lembaga pendidikan lainnya.
5. Jalan usaha tani (JUT) merupakan untuk mempermudah akses pertanian sehingga petani lebih maksimal dalam melakukan aktifitasnya.
6. Dibutuhkan peralatan yang memandani untuk kegiatan-kegiatan sosial seperti, rukun kematian, alat pemecah batu dan perlengkapan lainnya untuk memudahkan masyarakat yang sedang berduka cita;
7. Masyarakat kepulauan membutuhkan peningkatan jalan aspal, tangkis laut, tambat labuh, dan lainnya.
8. Warga Talango membutuhkan peningkatan sarana prasarana jalan Desa dan serta jalan antar desa di Kecamatan Talango;
9. Perbaikan jembatan antara Desa Pinggir Papas dan Desa Karanganyar yang kondisinya saat ini sudah banyak yang rusak.
10. Masih banyak sarana prasarana jalan yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur baik pembanguna jalan aspal, makadam, pavingisasi serta penerangan jalan umum (PJU) sehingga bisa berakibat rawan kecelakaan dan bisa juga rawan pencurian untuk itu perlu adanya perhatian pemerintah melalui dinasnya;
11. Pemberdayaan perempuan melalui kelompok-kelompok wanita seperti pemberian pelatian keterampilan serta bantuan alat seperti pembuatan catering, menjahit dan pengelolaan hasil laut.
12. Masih banyak pelajar maupun mahasiswa dengan kondisi ekonomi memprihatinkan, sehingga perlu ada terobosan berupa pemberian bantuan biaya pendidikan, termasuk dalam bentuk beasiswa;
13. Banyak guru ngaji, guru madin, belum tersentuh bantuan, praktis hanya mengandalkan.
14. Infrastruktur sekolah-sekolah swasta, terutama MI dan MTS, banyak tidak layak.
15. Lembaga kemasyarakatan desa (LKD) terutama RT dan RW perlu diberikan insentif.
16. Perbaikan Jalan Raya Bluto-Moncek, Bungbungan-Langsar, Lobuk-Pagarbatu butuh perbaikan, dan
17. Perbaikan jalan desa di Kecamatan Bluto perlu sinergi OPD terkait dengan pemerintah desa.
18. Banyak jalan menuju areal pertanian yang rusak parah. Seperti jalan Juluk ke Muangan, jalan Desa Tanahmerah, Desa Pagarbatu, Desa Saronggi, Desa Juluk dan sekitar Desa Kebundadap;
19. Distribusi bantuan pertanian harus proporsional. Sebab, banyak kelompok tani di Kecamatan Saronggi tidak pernah tersentuh bantuan. Tapi lain pihak banyak yang sering menerima bantuan tapi sering mendapat jatah.
20. Perumahan warga Desa Saronggi dan Desa Tanahmerah sering banjir akibat tanggul jebol atau akibat perumahan baru yang menutup saluran air.
21. Perbaikan tangkis laut di Desa Bantelan Kecamatan Batuputih
22. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Dasuk tak maksimal
23. Tata kelola Pantai Slopeng kurang butuh sentuhan pemerintah.
(*/rei)