JEJAK.CO, Sumenep- Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengajak seluruh elemen masyarakat berkolaborasi dengan mengambil peran untuk menjaga sumberdaya air.
Air yang merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia di bumi, harus dijaga ketersediannya. Jangan sampai berkah semesta ini justru berubah menjadi bencana akibat kegagalan manusia menjaganya.
Oleh sebab itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan bersama antara masyarakat dan pemerintah adalah konservasi kawasan sumber air dengan penghijauan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep itu menilai, menjaga keberadaan air tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah semata. Peran masyarakat jauh lebih penting. Hal itu sebagai wujud dari identitas kebangsaan, yaitu gotong royong
Marilah, bersama-sama memiliki kesadaran untuk memberikan kontribusi menjaga dan melindungi sumber air,” kata Fauzi di sela-sela peringatan Hari Air Dunia Ke-30 Tahun 2022 di Sumber Air Kermata, Desa Saronggi, Rabu (30/03/2022).
Maka menurutnya, penting bagi segenap lapisan masyarakat menanamkan rasa memiliki terhadap sumber air, dengan merawat sebaik-baiknya, jangan hanya memanfaatkannya saja namun tidak senang melestarikannya
“Menjaga kelestarian air merupakan gerakan bersama baik pemerintah dan masyarakat dengan berbagai kegiatan, salah satunya menanam pohon untuk memulihkan ketersediaan air di kawasan sumber air,” terangnya
Dalam kegiatan itu, Bupati juga melakukan penebaran benih bibit ikan dan penghijauan dengan menanam bibit pohon di areal Sumber Air Kermata bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimda) Kabupaten Sumenep.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, Eri Susanto membeberkan alasannya memilih Sumber Air Kermata menjadi lokasi puncak peringatan Hari Air Sedunia tahun ini, sebagai kampanye untuk mengajak seluruh masyarakat supaya bersama-sama menjaga sumber dan kualitas air.
“Sumber Air Kermata ini banyak manfaatnya untuk masyarakat, selain airnya dibutuhkan sebagai kebutuhan masyarakat, namun lokasinya juga sebagai destinasi wisata,” tandasnya.
Menurutnya, selama ini sumber Air Kermata menjadi tumpuan bagi masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Bahkan yang memanfaatkannya tidak hanya di Kecamatan Saronggi saja, melainkan di kecamatan lainnya.
“Sumber Air Kermata dimanfaatkan oleh sekitar 800 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan Saronggi dan tiga kecamatan lainnya,” pungkasnya. (Thofu)