Diduga Menghina Kiai Annuqayah, Perangkat Desa Diamankan Polres – Jejak

logo

Diduga Menghina Kiai Annuqayah, Perangkat Desa Diamankan Polres

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 09:26 WIB

5 bulan yang lalu

Para alumni langsung bergerak ke Mapolres Sumenep melaporkan perangkat Desa Lalangon yang diduga menghina almarhum KH A. Warits Ilyas (Foto/ist.)

JEJAK.CO – Dugaan penghinaan terhadap salah satu Kiai Pondok Pesantren Annuqayah, almarhum KH A. Warits Ilyas direspon serius Ikatan Alumni Annuqayah (IAA). Ratusan alumni dari pesantren tertua di Sumenep tersebut bergerak cepat datangi Mapolres, Jumat (23/8/2024) malam. Mereka mendesak Polres Sumenep agar pelaku ditindak secara hukum atas dugaan hinaan yang ditulis di kolom komentar Tiktok.

Dugaan hinaan itu dilakukan Imam Bakri melalui akun Tiktok miliknya @Bakri Koncehp. Pemilik aku yang diketahui perangkat Desa Lalangon Kecamatan Manding mengomentari sebuah postingan di akun Sumenep Menyala.

Bakrie menulis kalimat kontroversial. Komentarnya menulis: “K. Waris daddi DPR RI pessena pera’ ebaddai dibi’. Bida jau sama Pak Said ollena daddi DPR RI edu’um”.

Komentar yang tidak bererika itu membuat alumni Annuqayah marah. Selain mendatangi Mapolres Sumnep, ratusan alumni juga mendatangi rumah Kepala Desa Lalangon. Mereka meminta agar pelaku ditindak secara hukum atas hinaan yang ditulis di kolom komentar Tiktok.

Tak sampai dua jam, pihak Polres Sumenep menghubungi Kepala Desa Lalangon. Pelaku akhirnya datang ke Mapolres Sumenep didamping Kepala Desa Lalangon untuk dimintai klarifikasi.

“Saya khilaf dan mengaku bersalah,” ucap Bakri ketika dimintai keterangan oleh penyidik Mapolres Sumenep.

Menanggapi hal itu, Kiai Ali Fikri, putera almarhum KH A. Warits Ilyas menyampaikan rasa terima kasih kepada para alumni yang tidak sampai bersikap anarkis serta telah mencerminkan sikap santri. Pria yang karib disapa Mas Kiai itu menanggapi insiden kontroversi tersebut dengan rasa dingin dan rendah hati.

“Kalau saya, sebagai putra dari almarhum, tentu tidak ingin melaporkan. Tapi, saya dengar kabar pelaku akan datang ke Annuqayah untuk menyampaikan permintaan maaf. Silakan, kami terbuka,” paparnya.

Mas Kai berharap, kejadian-kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Baginya, yang terpenting adalah memberikan efek jera agar tidak asal berkomentar di media sosial. “Yang penting ada efek jera,” ucapnya.

Terakhir, Kiai Fikri kepada para alumni Annuqayah, terutama IAA agar tetap menunjukkan sikapnya sebagai santri. Sebab, santri Annuqayah dilihat oleh masyarakat sebagai orang yang terpelajar, dengan mengedepankan ahlak.

“Masyarakat akan respect, hormat, dan segan kepada kita jika kita menunjukkan akhlak yang baik,” ungkapnya. (rei)


Baca Lainnya