Di Tengah Konflik Gersik Putih, KH Thaifur Gelar Istighasah dan Tandatangani Maklumat Jaga Lingkungan – Jejak

logo

Di Tengah Konflik Gersik Putih, KH Thaifur Gelar Istighasah dan Tandatangani Maklumat Jaga Lingkungan

Minggu, 28 Mei 2023 - 12:54 WIB

2 tahun yang lalu

KH. Thaifur Ali Wafa tandatangani Maklumat Jaga Lingkungan usai gelar istighasah di Dusun Tapakerbau, Desa Gersik Putih (Foto/Jejak.co)

JEJAK.CO, Sumenep – Ribuan warga dari berbagai wilayah mengikuti istighasah kubro untuk keselamatan lingkungan dan persaudaraan di Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura Jawa Timur, Sabtu (27/5/2023). Istighasah kubra digelar sebagai bentuk dukungan terhadap warga khususnya Kampung Tapakerbau dalam menolak reklamasi laut untuk pembangunan tambak garam di kawasan Pantai Desa Gersik Putih.

Diketahui, sekitar 1500 warga se Timur Daya meliputi Kecamatan Gapura, Dungkek, Batu Putih, dan Batang-Batang serta Kalianget khidmat mengikuti istighasah bersama di Masjid Zainal Abidin, yang
dipimpin ulama kharismatik KH. Thaifur Ali Wafa, pengasuh Pondok Pesantren Assadad, Ambunten.

Hadir dalam acara tersebut Rais Syuriah PC NU Sumenep KH Hafidzi Syarbini, Ketua PC NU Sumenep KH Panji Taufiq, KH Imam Hendriyadi, dan sejumlah Kiai NU se Timur Daya diantaranya KH Fawaid Baidlowi, KH Ali Mukafi, KH. Hatim Al-Ashom, dan KH. Syarbini.

Usai istighasah dilakukan penandanganan ”Maklumat Takerbuy 2023” untuk Keselamatan dan Lingkungan oleh sejumlah Kiai.

”Istighasah dan doa bersama ini sangat berarti bagi kami khususnya warga Gersik Putih yang selama ini berjuang melindungi laut dari rencana reklamasi. Atasnama warga dan pengundang kami sampaikan terima kasih,” ujar Kiai Sahe Yusuf.

Kiai Sahe menceritakan, selama tiga bulan terakhir, warga di desanya tidak berhenti berjuang menolak rencana reklamasi. Bagi warga, 42 hektar kawasan pantai atau laut yang akan direklamasi untuk dibangun tambak garam sangat berarti, sebab merupakan sumber kehidupan.

”Dari sana, setiap hari warga disini mencari makan. Disana (laut), ruang hidup dan sumber penghasilan terutama ketika musim hujan. Kalau dibangun tambak, habis tidak ada lagi,” keluhnya.

Reklamasi untuk dibangun tambak juga mengancam lingkungan sekitar. Di bulan-bulan tertentu, ketika air pasang, kampung Tapakerbau sering dilanda banjir rob. “Apalagi, ketika sudah ditambak,” imbuhnya.

Ketua PC NU Sumenep KH Panji Taufiq (paling kanan) bersama sejumlah ulama mengikuti istighasah kubra di Desa Gersik Putih

Sementara itu, KH Panji Taufiq menyatakan kehadirannya dan sejumlah kiai sebagai bentuk keprihatinannya atas kemelut reklamasi laut di Desa Gersik Putih. Pihaknya berharap, persoalan yang melanda Gersik Putih secepatnya selesai.

”Karena kan semua ini bersaudara. Masyarakat Tapakerbau, masyarakat Gersik Putih semua ini bersaudara. Insya Allah, kalau didekati dengan rasa persaudaraan dan sehati akan selesai. Kita doakan semuanya agar selamat,” katanya.

Ditanya soal Pemkab yang terkesan tidak responsif menyikapi masalah Gersik Putih, Kiai Panji menjawabnya dengan berseloroh. ”Tidak mungkin lah, Pemerintah membiarkan (Masalah Gersik Putih). Mungkin pemerintah tidak dengar, mohon kawan-kawan diberi tahu ya pemerintah,” ucapnya.

”Kalau mereka tahu, Insya Allah akan turun tangan karena mereka tidak tahu saja. Tolong disampaikan ya, kepada pemerintah,” sambungnya bercanda. (Rei)


Baca Lainnya