JEJAK.CO – Senapati Nusantara mengusulkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional. Usulan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan tosan aji yang menjadi identitas kebudayaan bangsa Indonesia.
Menariknya, usulan Hari Keris Nasional ini digelorakan dari Sumenep yang memiliki akar sejarah yang kuat, serta kesadaran mengembangkan budaya tosan aji dengan seluruh integritas kebudayaannya. Ditambah lagi, Sumenep memiliki 700 empu yang diakui oleh UNESCO.
“Sehingga Sumenep pantas menyandang gelar sebagai Kebupaten Keris Nusantara,”
kata Hasto Kristianto saat menghadiri pelantikan Senapati Nusantara sekaligus pameran keris dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-753 di Keraton Sumenep, Jumat (14/10/2022).
Hasto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara kemudian menjelaskan bahwa Hari Keris Nasional merupakan bagian dari rangkaian program lembaganya sejak tiga tahun lalu.
Pihaknya telah melakukan kajian akademik
Hari Keris Nasional yang didasarkan pada pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Selain itu pihaknya juga telah melakukan berbagai pendekatan ke berbagai pihak, di antaranya Sekretaris Negara dan Menteri Pendidikan. Dengan harapan dalam waktu dekat dapat, usulan Hari Keris Nasional dapat diterima oleh pemerintah.
Hasto kemudian mengatakan, kebudayaan tosan aji (keris) yang dibuat oleh para empu bukan sekadar produk biasa. Sebab pembuatan keris melalui olah jiwa, olah batin, olah roso sehingga yang dihasilkan mencerminkan suatu harapan bahwa keris menggambarkan sifat kesatria.
“Sumenep ternyata kabupaten terbesar pengekspor keris ke Malaysia, Brunei. Dan itu menunjukkan budaya tosan aji memilik perspektif ekonomi dalam menggerakkan dan manfaat di perekonomian rakyat,” ungkap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu. (har/dan).