JEJAK.CO – Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) mendatangi kantor pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Kecamatan Raas, Sumenep, Jawa Timur, pada Kamis (23/2/2023).
Kedatangan IKAPMII untuk menanyakan langsung tentang masalah pemadaman listrik bergilir di Pulau Raas yang telah berlangsung sejak 8 Januari 2023 lalu. Hingga kini, pemadaman listrik tetap dirasakan warga.
Pemadam bergilir di Kecamatan atau Pulau Raas itu itu dinilai menganggu berbagai kegiatan masyarakat setempat. Terutama nelayan kesulitan mendapatkan es batu untuk kebutuhan ikan.
“Dampak pemadaman listrik bergilir nelayan kesulitan es batu, barang elektronik masyarakat rusak dan kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat terganggu,” ujar Mastur, Ketua IKAPMII Kecamatan Raas.
Lebih lanjut, ia meminta agar pemadaman bergilir segera diatasi.
Albert, Kasubag PLTD Raas, yang menerima rombongan IKAPMII menjelaskan bahwa pemadaman listrik bergilir dilakukan karena terdapat kerusakan di salah satu mesin.
“Untuk pendaman bergilir dikarenakan mesin yang kedua dari yang ada terjadi pemeliharaan karena kerusakan suku cadang maupun komponen-komponen mesin sudah banyak yang keropos dan panas. Selain itu juga kesulitan di pembongkaran mesinnya untuk mencatat apa saja yang perlu diganti. Sementara suku cadang harus mendatangkan dari luar negeri dan teknisinya dari Surabaya,” jelasnya.
Selain itu, Albert juga menyampaikan kendala yang dihadapi untuk mengaliri listrik selama 24 jam di Pulau Raas. Dimana hal tersebut sudah didambakan masyarakat setempat.
“PLTD Raas baru memiliki 3 mesin yang hanya mampu untuk 12 jam listrik. Untuk persiapan 24 jam, PLN (di sini) sudah menyiapkan tempat untuk kedatangan dua mesin. Namun mesin tersebut tidak bisa dipastikan kapan akan datang karena itu kebijakan yang di atas,” pungkas Albert.
Sebelumnya, pihak PLN ULP Kepulauan Kangean menerbitkan surat pemberitahuan pemadaman listrik bergilir di Pulau Raas pada tanggal 11 Januari 2023 hingga 8 Februari 2023. Kemudian diperpanjang sampai dengan 20 Februari 2023. Hingga sekarang listrik di Pulau Raas belum normal.
Penulis : Hairi
Editor : Ahmad Ainol Horri