JEJAK.CO, Sumenep – Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEMSU) angkat bicara atas kritik BEM Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi, KH Ma’ruf Amin dan Puan Maharani.
Koordinator BEM Sumenep Ahmad Kurdi Irfani menilai konten kritik BEM UI dan BEM Unnes sudah memenuhi perannya sebagai mahasiswa. Namun sayangnya kritik itu disampaikan secara sarkas.
“Kritiknya tepat, memang seperti itu apa adanya, Kiai Ma’ruf Amin diam, kemudian Jokowi banyak janji-janji yang belum ditepati. Termasuk juga Puan Maharani, dijuluki the queen of ghosting itu tepat. Artinya kan mengkritisi sikap pemimpin menyikapi keadaan bangsa ini,” tuturnya, Kamis, (08/07/2021).
Pria yang akrab disapa Ifan ini mengingat kan bahwa dalam kritik harus menunjukkan sikap yang sesuai dengan adat ketimuran.
“Yang perlu digarisbawahi, kita sebagai mahasiswa, sekalipun menyampaikan kritik kepada penguasa, harus tetap menggunakan koridor. Istilahnya kritik yang sopan” ujarnya, Kamis (8/7/2021).
Ifan yang saat ini juga aktif di PMII itu memberi catatan penting tentang penyampaian kritik, yaitu disampaikan dengan cara yang elegan, sopan dan konstruktif.
Sebelumnya, BEM UI melalui media sosial kritik Presiden Joko Widodo dengan julukan The King of Lip Service. Aksi serupa juga diikuti BEM Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang ditujukan pada tiga tokoh sekaligus, yakni Presiden, Wakil Presiden dan Ketua DPR.
Jokowi dijuluki sebagai The King of Lip Service, Ma’ruf Amin sebagai The King of Silent, dan Puan Maharani sebagai The Queen of Ghosting.
Beberapa pihak menilai aksi tersebut sebagai wujud demokrasi. Sementara lainya menilai kritikan tersebut kebablasan.
Jokowi juga menyikapi kritik yang sempat viral itu. Ia mengatakan bahwa kritik dari BEM UI merupakan bentuk ekspresi mahasiswa. Hanya saja, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia memiliki budaya tatakrama dan sopan santun.
“Ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan,” kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, menanggapi kritik dari BEM UI, Selasa (29/6/2021).
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri