JEJAK.CO, Sumenep – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep terus bergerak demi mendapat transparansi anggaran Covid-19. Setelah turun jalan beberapa hari lalu, dalam waktu dekat kembali akan melayangkan surat kepada Tim Satgas Covid-19 untuk meminta data realisasi anggaran Corona 2021.
Pasalnya, anggaran penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep senilai Rp 56 miliar. Dana tersebut telah terealisasi kurang lebih Rp 7 miliar.
“Secara prosedur harus mengajukan surat, itu akan kami lakukan untuk meminta data realisasi anggaran Covid-19, ” terang Ahmad Kurdi Irfani, Koordinator Aliansi BEM Sumenep pada jejak.co, Kamis, (19/8/2021).
“Secepatnya, mungkin satu, dua tiga hari kedepan akan mengirim surat ke satgas covid,” sambung Ifan, sapaannya.
Persoalan transparansi anggaran yang dikeluarkan untuk menangani Covid-19 merupakan sesuatu yang urgen untuk disampaikan kepada publik.
“Sebab anggaran itu menggunakan uang rakyat, maka rakyat wajib mengetahui berapa besar yang dipakai dan larinya kemana saja,” tukas dia.
Menurutnya, rakyat akan curiga bahkan tidak percaya apabila penggunaan anggaran Covid-19 ditutup-tutupi oleh pemerintah.
“Masyarakat akan berasumsi aneh. Jadi ini wajib transparan, karena bukan rahasia negara, maka publik harus tau,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riyadi memastikan membuka lebar-lebar penggunaan dana Covid-19. BEM Sumenep saat menggelar demo diminta untuk melayangkan surat untuk memperoleh rincian anggaran realisasi penanganan Covid-19.
Sementara itu, Sami’oedin, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep menerangkan, pihaknya juga akan memanggil Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep untuk mengevaluasi kinerjanya.
Pihaknya mengaku banyak mendapat desakan untuk mengevaluasi kinerja Tim Satgas Covid-19.
“Sudah kesekian kali upaya itu (evaluasi) dilakukan, Tim Satgas Covid-19 tetap ‘membandel’, “ujarnya.
Komisi IV bakal memanggil lembaga yang bersangkutan sebagai wujud kontrol terhadap eksekutif.
“Mungkin setelah ini, kami akan rembuk dengan teman-teman komisi,” tukasnya saat dikonfirmasi.
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri
