JEJAK.CO, Sumenep – Komisi I DPRD Sumenep merasa kecewa terhadap sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lantaran dinilai ingkar janji soal ASN RS Abuya Kangean.
Pasalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Inspektorat Sumenep bersepakat dengan Komisi I DPRD Sumenep untuk mengembalikan seluruh ASN Abuya Kangayan ke tugas semula.
Namun pada kenyataannya, masih ada ASN RS Abuya yang masih berkeliaran di daratan.
Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumenep Mohammad Hanafi, sesuai kesepakatan pada saat rapat bersama beberapa waktu lalu, bahwa per hari Senin (18/10/2021) semua ASN yang bertugas di RS Abuya sudah berada di tempat kerjanya.
“Kesepakatannya, per hari Senin susah harus di kepulauan. Jadi, Senin itu bukan hanya berangkat tapi sudah tidak ada lagi yang berkeliaran di daratan,” tuturnya.
Namun kesepakatan itu dinilai diingkari. Sebab, diduga ASN anak pejabat aktif di Sumenep terlihat masih di Sumenep, Senin (18/10/2021).
Atas temuan itu, Hanafi mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinkes Sumenep.
“Dinkes mengatakan sudah memerintahkan semua ASN untuk kembali ke kepulauan, termasuk yang awalnya diberi tugas di daratan,” kata Hanafi menirukan jawaban dari Kepala Dinkes Sumenep.
Kepala Dinkes Sumenep, kata Hanafi, juga memberi tahu kalau ASN anak pejabat aktif itu tidak masuk lantaran sakit.
Namun informasi dari Dinkes bahwa ASN yang bersangkutan sakit, lanjut Hanafi, hanya akal-akalan. Sama dengan alasan ASN sebelumnya yang diduga bolos karena diberi tugas di daratan. Hanafi menduga alasan itu diduga kuat mengada-ada.
“Jadi, penanggung jawab RS Abuya nggak usah ngarang-ngarang. Dari dulu ngurus SPJ apalah, sekarang baru cari surat keterangan sakit. Termasuk misalnya surat tugas ngurus SPJ yang selalu diperpanjang dan itu dijadikan alasan tidak ke kepulauan,” paparnya.
Hanafi kemudian mengatakan, jika bolosnya ASN tetap berlarut-larut dan dibiarkan, maka pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke KASN.
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Sumenep Titik Suryati saat dikonfirmasi soal hasil sidak ke RS Abuya Kangayan mengatakan sama dengan hasil BKPSDM.
“Inspektorat 1 Tim dg BKPSDM..jd sama hasilnya,” jawabnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (21/10/2021).
Sebelumnya, berdasarkan data yang diterima jejak.co, hasil sidak ke RS Abuya tidak menemukan ASN yang selama ini diduga bolos.
Temuan sidak BKPSDM dan Inspektorat itu aneh. Sebab Titik Suryati pernah memberikan pernyataan yang mengejutkan saat pertemuan dengan Komisi I DPRD Sumenep, pada Jumat sore, 15 Oktober 2021. Di dalamnya juga hadir pihak Dinkes dan BKPSDM.
Saat itu, terungkap pernyataan dari Titik Suryati yang disinyalir tidak akan memproses temuan sidak soal ASN yang diduga bolo.
“Karena kalau endingnya kita memproses dan sebagainya, habis semua,” kata Titik Suryati dalam rapat dengan Komisi I DPRD Sumenep.
Dalam kesempatan itu, Titik Suryati juga mengakui banyak kelemahan yang ditemukan saat sidak ke RS Abuya Kangayan.
“Saya pelajari banyak kelemahan di sana terutama pemberian tugas dan sebagainya, kalau itu dibeberkan tidak bisa sudah,” bebernya.
Oleh sebab itu, Titik Suryati kemudian menyarankan agar tidak menoleh kebelakang untuk memproses kasus tersebut. “Kalau ada kesulitan silakan (Dinkes) konsultasi ke BKPSDM dan Inspektorat. Kita akan dukung sepenuhnya,”.
Mulai Senin, (18/10/2021) Dinkes diminta agar menugaskan semua ASN untuk segera masuk. “Kalau perlu hasil sidak kemarin yang tidak masuk dan sebagainya diberi surat pernyataan bahwa akan mematuhi semua formasi kemarin,” pinta Titik Suryati kala itu.
Saat ditanya terkait dengan pernyataan tersebut, Titik Suryati malah menjawab hasil kesepakatan bersama antara Dinkes, BKPSDM dan Inspektorat bahwa semua ASN harus kembali ke tempat tugasnya. Titik Suryati tidak menjawab maksud pernyataan yang terungkap di ruang Komisi I DPRD Sumenep tersebut.
“Kemarin kadinkes diminta semua yg tdk melaksanakan tugas utk membuat surat pernyataan dan kembali ketempat tugasnya,” tulis Titik Suryati dalam pesan WhatsApp.
Penulis : Ahmad Ainol Horri