JEJAK.CO – Pengunjug Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep diharap menaati kawasan tanpa rokok (KTR).
Hal itu disampaikan Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dr. Erliyati. Menurutnya, kawasan tanpa rokok (KTR) untuk menjamin kualitas kesehatan baik pasien maupun keluarga pasien yang menjenguk.
Selama ini, imbauan larangan merokok bagi pengunjung di lokasi KTR seringkali diabaikan. Kendati demikian, pihak rumah sakit terus melakukan sosialisasi agar menaati kawan tanpa rokok atau KTR sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya Pasal 115 ayat (2). Aturan ini mewajibkan pemerintah daerah untuk menetapkan dan menegakkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya.
“Kita ingin KTR benar-benar ditaati oleh para pengunjung di RSUD ini,” kata dr. Erli.
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga area rumah sakit bebas dari asap rokok, saat ini rumah sakit pelat merah ini bekerja sama dengan Kodim 0827/Sumenep.
“Kami bekerja sama agar personil Kodim 0827/Sumenep diterjunkan utamanya saat jam besuk,” tuturnya.
Kerja sama pihak RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dengan Kodim 0827 sebagai terobosan baru. Personil dari Kodim akan turun langsung memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pengunjung serta keluarga pasien saat jam besuk, yakni pukul 10.00–12.00 WIB dan 16.00–20.00 WIB.
“Kami ingin membangun mindset baru. Bahwa menjaga lingkungan rumah sakit tetap sehat bukan hanya tanggung jawab rumah sakit, tetapi juga tanggung jawab semua yang ada di dalamnya,” ujarnya.
Rumah sakit sebagai tempat penyembuhan bagi orang sakit harus mampu memberikan rasa aman, nyaman, dan sehat bagi pasien. Asap rokok, sekecil apapun, dapat berdampak serius bagi pasien, khususnya yang memiliki gangguan pernapasan atau sistem imun lemah.
Melalui sosialisasi yang masif, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep berharap masyarakat bisa lebih aktif berpartisipasi menjaga kawasan rumah sakit. Tidak hanya dengan tidak merokok, tetapi juga dengan saling mengingatkan sesama jika ada yang melanggar.(rei)
