Jejak.co-Acara Youth Innovation Forum Japan 2020 yang seharusnya berlangsung pada 15 – 21 April 2020 di Tokyo dan Osaka, Jepang mengalami perubahan jadwal karena kondisi pandemi yang melanda negara-negara di dunia termasuk Jepang dan Indonesia.
Program Yout Innovation Japan 2020 telah didanai secara penuh (fully funded) oleh kampungdigital.id dan Global Youth Action.
Matlimin salah satu peserta dari 3 orang asal Sumenep, Madura, Jawa Timur yang didanai penuh 100% senilai 22 juta, 97 orang didanai 50 % dan 11 orang dengan dana mandiri, berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut setelah melalui tahap seleksi.
“Persyaratannya cukup mudah karena hanya mengirimkan identitas diri berupa CV yang menarik dan menulis isu Sustainable Development Goals (SDGs)”. Kata Matlimin.
Disamping sayarat batasan usia 17-35 tahun, peserta harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik. Adapun mengenai bahasa Inggris dan Jepang tak diwajibkan aktif.
Innovation Forum Japan 2020 memberikan kaum muda ruang, dukungan, arahan yang diperlukan untuk membuat ide inovatif sehingga dapat mewujudkannya.Youth Innovation Forum Japan 2020 juga berfokus pada dua target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu poin 4 “Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua poin”.
Selain itu, Matlimin menjelaskan bahwa pembahasan juga meliputi poin 11 yaitu “Jadikan kota dan permukiman manusia inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan”.
Cakupan fasilitas yang berupa Transportasi dari rumah peserta ke Soekarno Hatta Airport dan sebaliknya, Tiket Pesawat dan Pajak Bandara Jakarta ke Osaka dan Tokyo ke Jakarta, Pembiayaan & Asitensi E-Paspor & Visa, Transportasi dan akomodasi selama program, Executive Participant Seminar (Seminar Kit + Jas Formal), Paket Liburan Field Trip, Tiket Masuk Tempat Wisata, Jaket Official YIF Japan 2020, Networking dengan Masyarakat International, YIF Japan 2020 International Certificate: Japan and English version. Namun karena situasi pandemi, beberapa fasilitas tersebut hanya sebagian yang diterima peserta.
Matlimin menuturkan bentuk kegiatan yang berlangsung secara daring tersebut, diantaranya adalah Sharing Session “Sistem Pendidikan di Jepang” bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jepang, Seminar Teknologi “Learn Japan Society 5.0: Concept”, serta Museum di National Museum of Emerging Science and Innovation dan Osaka Castle Museum diperlihatkan melalui video.