Jejak.co – Enterpreneur Training and Development Center (ETDC) melaksanakan pelatihan Wirausaha Muda Sumenep (WMS)
di Kecamatan Arjasa Pulau Kangean dan Kecamatan/Pulau Sapeken selama 10 hari.
Kegiatan di dua kecamatan wilayah kepulauan itu berlangsung secara bersamaan sejak 13 sampai 22 Oktober 2020. Selama 10 hari, pelatihan dilaksanakan sebanyak 20 sesi di masing-masing kecamatan.
Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ini mendapat respon yang luar biasa dari pemuda setempat. Meskipun tidak kebagian kuota yang sediakan penyelenggara, banyak pemuda yang tetap bergabung belajar selama pelatihan berlangsung.
“Hampir 400 peserta yang ikut pelatihan di dua kecamatan itu. Pasalnya pendaftar keseluruhan lebih dari 600 orang tapi kuota terbatas. Bahkan ada sebagian pemuda di sana yang belajar di luar administrasi, mereka tetap diperbolehkan belajar pelatihan tapi tidak dapat uang transport,” terang Direktur ETDC Khoirul Asiah kepada Jejak.co
Yang menarik dari hasil pelatihan di kepulauan ini, produk yang dihasilkan peserta selama pelatihan langsung terjual. Masyarakat sekitar banyak yang membeli karya anak muda yang tergabung di pelatihan WMS ini.
“Semua produk anak-anak langsung terjual. Pelatihan desain dan sablon diserbu tim olahraga di sana. Mereka banyak yang memesan kaos sekaligus sablonnya,” tuturnya.

Kaos hasil karya Wirausaha Muda Sumenep yang masih dalam tahap pelatihan tapi sudah terjual (Foto for Jejak.co)
Tidak hanya itu, pelatihan bengkel dan otomotif juga langsung didatangi warga yang hendak servis motornya. “Setiap hari sepeda motor milik warga yang diservis rata-rata 10 unit,” ungkap wanita yang akrab disapa Irul itu..
Peserta itu dilatih keterampilan sekaligus kerja karena semua jenis pelatihan mendapat respon dari masyarakat. “Jadi semua hasil produk pelatihan seperti jemuran, sablon, konveksi dan lainnya langsung terjual semua,” imbuhnya.

Peserta pelatihan sudah bisa buat dan jual jemuran (Foto for Jejak.co)
Dosen STKIP PGRI Sumenep ini mengatakan, pelatihan Wirausaha Muda Sumenep di wilayah kepulauan digelar setelah kegiatan di daratan. Pihaknya sengaja menggelar di kepulauan agar peserta tidak harus datang ke daratan.
“Semuanya untuk mempermudah akses bagi peserta. Sebelumnya, ETDC telah melaksanakan pelatihan di wilayah daratan.
Sementara, materi pelatihan yang diberikan sama dengan yang ada di daratan. Pemuda kepulauan yang tergabung di WMS mendapat pelatihan olahan daging dan ikan, pelatihan olahan roti, pelatihan sablon, pelatihan konveksi songkok, kaos, tas, pelatihan spesialisasi besi, alumunium dan calvalum serta pelatihan lainnya
Dengan adanya pelatihan tersebut, peserta yang sudah memiliki skil diharapkan bisa mengembangkannnya sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Sumenep terutama wilayah kepulauan.
Penulis : Ahmad Ainol Horri