JEJAK.CO, Sumenep – Sepanjang tahun 2021 Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Sumenep dengan berat hati harus menghentikan program kerjanya yang berpotensi melibatkan kerumunan. Seperti perpustakaan keliling ke desa-desa dan buka stand di ruang terbuka hijau (Taman Bunga).
“Biasanya, kami ke desa-desa, ke taman bunga, tapi supaya tidak mengundang kerumunan, kami prei dulu,” cerita Kepala Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Sumenep Achmad Masuni pada Jejak.co, Selasa, (3/8/2021).
Meski penyebaran virus clCovid-19 belum juga usai, tak membuat surut spirit pihaknya untuk melakukan inovasi dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep telah memberikan fasilitas perpustakaan digital agar masyarakat tetap dapat mendapat akses membaca. Hanya saja, pembacanya tidak sampai 500 per hari.
“di online, ada tiga ribu judul buku di Sumenep, dan pengunjung itu rata-rata 460 orang pengunjung elektronik, ” tuturnya semangat.
Masuni melanjutkan, penyediaan buku melalui media elektronik ini mendapat respon positif dari pengunjung. Menurutnya, pengunjung merasa puas dengan pelayanan yang disediakan perpusda.
“Aspirasi selama ini baik, jadi kami melayani yang terbaik buat masyarakat Sumenep. Jadi kami tidak ada kendala, jadi semua temen-temen itu puas,” imbuhnya.
Dibalik semua itu, Masuni mengungkapkan tentang anggaran pengadaan buku. Ternyata tahun ini, anggaran pembelian buku bacaan menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun anggaran 2021, ploting anggaran pengadaan buku di Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Sumenep hanya Rp 88 juta. Tahun sebelumnya, anggaran pengadaan buku sebesar Rp 100 juta.
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri
