JEJAK.CO, Jakarta – Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik mengatakan,96 persen kekuatan laut Indonesia terdapat pada nelayan tradisional.
Nelayan tradisional yang memastikan pasokan pangan terbaik untuk anak bangsa, juga memastikan industri perikanan tetap tumbuh.
“Memastikan nelayan sejahtera adalah kepentingan besar bangsa ini” kata Riza Damanik dalam sambutan pembukaan Munas KNTI ke-IV di Gedung Smesco Jakarta Selatan (19/07/2022).
Riza Damanik kemudian menegaskan, sejak berdiri 14 tahun yang lalu, KNTI selalu konsisten mengawal kebijakan pemerintah agar terus berpihak kepada nelayan kecil, terlibat aktif meningkatkan kapasitas nelayan tradisional di Indonesia, dan menjaga laut dan fokus kesejahteraan nelayan.
Menurutnya nelayan di Indonesia sebagian besar merupakan nelayan kecil dan tradisional yang menjadi potensi besar di negara maritim yang memiliki luas laut lebih besar daripada daratannya.
Untuk diketahui, Musyawarah Nasional atau Munas ke-IV KNTI dilaksanakan di Jakarta dan Bogor pada tanggal 19-21 Juli 202, dengan tema “Aksi kolaboratif Pemenuhan Hak Nelayan Tradisional Menuju Indonesia Mandiri, Adil, Makmur dan Lestari”.
Beberapa rangkaian munas digelar secara daring dan luring. Pada saat pembukaan munas dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian. Di antaranya Muhammad Zaini (Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan), Erick Thohir (Menteri BUMN), Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM), Catur Endah Prasetiani (Direktur pengembangan usaha kehutanan sosial Kementerian Lingkungan Hidup), Staff Khusus Menteri Sekretariat Negara, Ketua Ombudsman RI dan Komisaris KAI.
Selain itu, acara akbar ini juga diikuti oleh perwakilan pengurus wilayah dan pengurus daerah se Indonesia ini mengangkat isu utama dampak perubahan iklim, kesejahteraan nelayan kecil dan perlindungan sosial untuk nelayan.
Dalam acara ini pula dilakukan penanda tanganan kesepakatan bersama (MoU) antara KNTI bersama beberapa instansi, di antaranya, bersama Kementerian Koperasi dan UKM terkait pemgembangan koperasi nelayan, bersama Ombudsman RI terkait pelayanan publik untuk nelayan kecil dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) terkait permodalan untuk nelayan. (fiq/rei)
