Jejak.co – Kantor PC IPNU Sumenep kendapat bantuan sumur bor dari pendamping desa. Penyerahan bantuan tersebut dihadiri oleh Koordinator Pendamping Desa Provinsi Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad, Rabu (22/7/2020).
“Bantuan ini diberikan oleh teman-teman pendamping yang bergabung di wadah Pendamping Desa Komunitas Kabupaten Sumenep,” kata Ahmad Rasidi.
Rasidi sebagai Liaison Officer (LO) Pendamping Desa Komunitas Kabupaten Sumenep berkata, pihaknya juga memberikan bantuan tandon air untuk kantor PC GP Ansor Sumenep. Semua bantuan itu sebagai pengandian kami kepada NU.
Liaison Officer (LO) Pendamping Desa Komunitas Kabupaten Sumenep Ahmad Rasidi (tiga dari kiri) dan Koordinator Pendamping Desa Provinsi Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad (dua dari kanan) saat menyerahkan tandon air untuk kantor PC GP Ansor Sumenep (Foto : Ahmad Ainol Horri)
“Kami juga sangat berterima kasih kepada Koordinator Pendamping Desa Provinsi Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad yang selalu mensupport dan berkenan hadir dalam penyerahan bantuan kali ini,” ucapnya.
Bantuan sumur bor dan tandon merupakan kesekian kalinya yang diberikan Pendaping Desa Komunitas Kabupaten Sumenep. Sebelumnya, komunitas ini juga memberikan bantuan keramik ke kantor MWC NU Guluk-guluk. Selain itu juga memberikan bantuan sumbangan dana pembelian tanah kepada PC NU Sumenep.
“Semua bantuan itu merupakan sumbangan pendamping desa dari kalangan Nahdliyin. Sebagian kecil dari rizki teman-teman pendamping disumbangkan untuk kegiatan sosial khususnya pada NU,” terangnya.
Koordinator Pendamping Desa Provinsi Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad sangat mengapresiasi kegiatan pendamping desa yang ada di Kota Keris ini. Menurutnya, memang seharusnya hal itu dilakukan oleh anak-anak NU yang saat ini menjadi pendamping.
“Memang sudah sepantasnya. Kan sudah banyak mereka yang didapat dari NU. Oraangtua dan buyut kita sudah banyak difasilitasi NU. Sekali tempo bantu NU dikit-dikit kan ngak apa apa. Ngerti agama gara-gara NU. Hidupnya dihormati orang juga gara-gara naik NU. Kalau tidak naik NU, bapak ibu kita mungkin bukan siapa-siapa, termasuk kita hari ini,” ujarnya.
Penulis : Ahmad Ainol Horri
