Jejak.co, Jakarta – Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tjahjo Kumolo menyesalkan penyebaran isu bohong terkait pemilihan umum 2019. Salah satunya kabar tentang 7 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok yang berisi surat suara tercoblos.
Tjahjo menuturkan, kabar tersebut menyebar di berbagai media sosial dan grup Whatsapp. “Setelah dicek oleh KPU dan Bawaslu, seluruhnya tidak benar,” kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis, 3 Januari 2019.
Sebelumnya juga muncul isu penambahan 31 juta DPT dalam DPT Pemilu 2019. Penyelenggara pemilu kemudian memastikan kabar tersebut tak benar. “Jelas ini berita fitnah, berita-berita yang mengumbar rasa cemas, bermusuhan,” ujar Tjahjo.
Tjahjo mengecam penyebar isu-isu bohong dan tidak bertanggung jawab tersebut. Praktik tersebut dianggap dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu, pemerintah, hingga peserta pemilu sendiri.
Dia mengajak semua pihak untuk menolak dan melawan praktik yang ia sebut dengan racun demokrasi tersebut. Dia mendorong masyarakat untuk melaporkan berita yang tidak benar kepada kepolisian.
“Berita hoax, fitnah, berujar kebencian, dan politisasi SARA sudah pada tahap yang tidak bisa ditolerir lagi,” kata Tjahjo. Terlebih jika berita itu merusak proses konsolidasi demokrasi yaitu Pemilu langsung yang akan digelar 17 April 2019. Tahapan dan prosesnya, menurut dia, sudah berjalan transparan dan demokratis. (sumber:tempo.co)