JEJAK.CO, Sumenep – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep mendapat tantangan baru dalam pemeliharaan penerangan jalan umum (PJU). Pasalnya, banyak lampu yang mati akibat minimnya perawatan.
PJU di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep terdapat sekitar 6.000 unit. Sementara petugas teknis yang dipekerjakan Dishub Sumenep untuk memelihara PJU sejauh ini hanya 6 orang. Dengan alokasi anggaran Rp.300 juta untuk tahun 2021.
Masalah ini terungkap setelah sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS) mendatangi kantor Dishub Sumenep. Mereka menemukan banyak lampu PJU yang mati karena diduga kurang urus.
“Seharusnya hal demikian diperhatikan dan diatasi oleh pihak dinas terkait dengan penambahan pegawai,” kata Andi Kholis, Ketua GPMS saat audiensi di Aula Gedung Dishub Sumenep, Selasa (24/8/2021).
Minimnya petugas teknis yang bertugas dalam pemeliharaan PJU sebanyak 6.000 ribu unit akan berpengaruh terhadap kinerja Dishub di lapangan.
“Itu kan sudah tidak ideal, bisa menghambat maksimalisasi kerja dari petugas teknis PJU,” katanya.
Pihaknya sangat menyayangkan banyaknya lampu yang mati. Mendesak petugas teknis segera ditambah agar PJU terawat.
“Kami melihat kondisi penerangan jalan umum PJU kurang perawatan, akibatnya penerangan jalan umum banyak lampu yang mati,” tuturnya.
“Kami meminta Dishub benar benar maksimal dalam mengawal penerangan PJU di sepanjang jalan umum Kabupaten Sumenep,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Sumenep, Agustiono Sulasno, menerangkan bahwa pihaknya sudah setiap tahun mengusulkan penambahan personel yang bertugas pada pemeliharaan PJU.
“Kami tiap tahun mengusulkan penambahan personel, kalau harapan kami memang tidak henti-hentinya untuk bisa menambah personel,” terangnya saat dikonfirmasi.
Hanya saja, lanjutnya, kendala yang terjadi sampai sekarang ada pada anggaran. Menurutnya APBD belum cukup untuk penambahan pegawai lagi.
“Sehingga kita memaksimalkan apa yang ada, yang dimiliki dinas perhubungan,” tuturnya.
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri