JEJAK.CO-Final lomba merpati balap tingkat nasional 2019 yang digelar di lapangan Desa Kalimook, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (29/9/2019). Pada acara puncak ini, burung merpati akan dipacu dengan jarak tempuh 1.000 meter.
Wakil Ketua Pengda PPMBSI Provinsi Jawa Timur Nurus Salam mengutarakan, merpati balap andalan setiap peserta akan bersaing menempuh jarak 1.000 meter, atau lebih tepatnya 1 kilometer. Hal itu menjadi pertimbangan, setelah pada hari pertama, Jumat (27/9), jarak terbang merpati balap adalah sejauh 500 meter, dan Sabtu (28/9) siang tadi dengan jarak 800 meter.
Dengan jarak terbang 1.000 meter, setiap merpati balap tidak hanya dinilai dari kecepatannya, melainkan juga harus mampu mengenali tempat si betina.
“Di sini setiap merpati balap akan diuji. Mereka tidak hanya dituntut terbang melesat, melainkan pula harus hafal arah jalan pulang, yaitu ke tempat dimana si betina (pasangannya, red.) dipegang oleh tuannya,” terang Oyok, sapaan akrab Nurus Salam, kepada Jejak.co, Sabtu (28/9/2019).
“Akan ketahuan nanti, mana burung yang kuat di jarak pendek, mana yang kuat di jarak panjang, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Selain itu, jadwal yang semula direncanakan selama 4 hari, dari tanggal 27 sampai 30 September, dimajukan. Yaitu, laga final yang seharusnya digelar pada 30 September 2019 mendatang, dimajukan besok, Minggu (29/9/2019).
“Besok laga final. Maksimal pukul 5 sore sudah harus selesai,” jelas Oyok.
Hari ini, Sabtu (28/9), peserta lomba yang masih bertahan berjumlah sekitar 700 kontestan. Sebelumnya, lomba merpati balap tingkat nasional ini diikuti oleh 750 peserta.
Peserta tersebut datang tidak hanya dari lokal, tetapi juga dari luar Kabupaten Sumenep. Yaitu, antara lain dari Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Lumajang, Jember, Jombang, Banyuwangi, Kediri, dan beberapa daerah lainnya.
Oyok lalu menyatakan bahwa peserta yang datang dari luar Kabupaten Sumenep tersebut sudah standby di Kota Sumekar ini sejak hari Rabu (25/9/2019) kemarin. “Bayangkan, peserta dari luar itu sudah standby di sini sejak Rabu kemarin. Jadi, jelas ini akan berdampak positif pada program Visit Sumenep 2019,” ujar politikus Gerindra itu.
Menurut Oyok, merpati balap ini merupakan budaya asli Madura dan telah beranjak menjadi budaya nusantara, dan akan dijadikan agenda tahunan.
“Oleh karena itu, even ini diadakan adalah dalam rangka menjaga dan melestarikan budaya Madura. Selain itu, juga demi menjalin silaturrahim antar penggemar merpati balap se-Nusantara,” pungkasnya.
Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri