JEJAK.CO, Sumenep – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep gelar reses atau serap aspirasi, dimulai sejak Senin (7/3/2022).
Serap aspirasi atau reses ini merupakan kewajiban kepada setiap anggota dewan. Dalam pelaksanaannya, melekat anggaran yang dibiayai oleh pemerintah.
Oleh karena itu, Wakil Ketua DPRD Sumenep Indra Wahyudi berharap agar reses dilaksanakan dengan baik untuk menyerap aspirasi masyarakat. Menurutnya, dalam pelaksanaan reses, peran anggota dewan pada hakekatnya diuji, sejauh mana bisa menyerap aspirasi rakyat.
Politisi Demokrat ini menceritakan, pada saat anggota dewan turun menemui masyarakat melalui kegiatan reses, banyak kebutuhan dan permintaan yang dimandatkan kepada para wakil rakyat.
Tentu, semua aspirasi masyarakat tidak bisa sepenuhnya dipenuhi dengan program Pokir (Pokok-Pokok Pikiran Anggota DPRD). Sebab Pokir yang dikelola DPRD Sumenep hanya Rp 2 miliar. Sementara konstituen setiap anggota dewan di masing-masing daerah pemilihan atau dapil terdapat 3-4 kecamatan.
“Disinilah seorang anggota dewan akan diuji sejauh mana bisa menyerap aspirasi masyarakat,” ujar mantan aktivis HMI tersebut saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/3/2022).
Ia menambahkan, semua aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui reses harus dapat diseleksi sesuai kebutuhan riil yang dibutuhkan di bawah.
“Terkait banyaknya permintaan dari masyarakat saat reses, ya tergantung kreasi dewan. Kalau saya pribadi mendesain program pokir sesuai kebutuhan riil di bawah. Biasanya yang paling mendasar adalah kebutuhan para petani, seperti bantuan hand tractor,” kata Indra.
Indra juga mengungkapkan bahwa konstituen yang ditemui saat gelar reses beragam. Mulai dari kelompok tani, nelayan, tokoh agama atau kiai.
Bagaimana respon pemerintah daerah terhadap aspirasi masyarakat pada saat reses selama ini?
Dalam konteks ini, Indra menilai bahwa Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah merespon dengan baik. Salah satu bukti, anggaran Pokir tahun ini naik menjadi Rp 2 miliar. Sehingga dewan lebih maksimal mengakomodir kebutuhan konstituen.
“Saya pikir cukup memberikan angin segar bagi kita (anggota dewan, red),” pungkasnya.
Penulis : Ahmad Ainol Horri